Sukses

Driver Gojek Demo Tolak Sanksi Pembekuan Akun

Dalam aksinya, sejumlah massa menuntut sejumlah kewajban yang harus dilakukanoleh para driver online.

Liputan6.com, Jakarta - Ratusan pengemudi ojek berbasis aplikasi daring (online) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Gojek di Pasar Raya Blok M, Jalan Iskandarsyah Melawai, Jakarta Selatan. Aksi itu menyebabkan ruas jalan di sekitar kawasan Blok M mengalami kemacetan.

Dalam aksinya, sejumlah massa menuntut sejumlah kewajiban yang harus dilakukan oleh para driver online.

Salah satu pendemo dari organisasi Asosiasi Ojek Online Indonesia (ASOOI) Mahmud Fly mengatakan, beberapa hal yang menjadi tuntutan mereka yaitu menghapuskan sanksi pembekuan saat pengemudi Gojek membatalkan pesanan.

"Selama ini kalau ngensel (membatalkan) selama tiga kali akan di-suspend selama tujuh hari. Kita menuntut hilangkan suspend," ucap Mahmud kepada Liputan6.com, Senin (5/8/2019).

Selain itu, lanjut Mahmud, ia dan kawan-kawannya juga meminta pihak Gojek untuk menghentikan rekruitmen pengemudi baru. Karena hal itu akan memperketat persaingan sesama pengemudi Gojek.

"Juga hapuskan sistem prioritas order," tegas Mahmud.

Sistem prioritas order kata Mahmud adalah di mana saat pengemudi Gojek dengan poin tertinggi akan lebih banyak mendapatkan orderan atau pesanan.

"Itu kan tidak adil. Misalnya driver yang punya poin 18 dengan yang poin 20 akan lebih banyak dapat order yang poin 20," papar dia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Lakukan Mediasi

Pantauan Liputan6.com , hingga pukul 18.30 WIB, para driver online itu masih masih bertahan di lokasi. Menurut keterangan beberapa pendemo, koordinator aksi masih melakukan mediasi dengan pihak Gojek yang ditemani aparat kepolisian.

Bau asap sisa pembakaran ban pun masih menyerebak di sekitar lokasi. Sisa pembakaran ban dan jaket berlambang Gojek milik para pengemudi pun masih terlihat mengepulkan asap.

Masa yang hadir diketahui dari beberapa alians pengemudi Gojek seperti, ASOOI, Gograber Indonesia, Driver Legend, SDG (Save Driver Gojek) dan Gerhana (Aliansi Taktis R4), serta Oraski.

Sebelumnya diketahui, dalam aksi tersebut para peserta demo melakukan pembakaran ban. Bahkan menurut penuturan Mahmud ia dan kawan-kawannya akan melakukan pembakaran motor.

"Iya tadinya mau bakar N-Max milik saya," tutur dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.