Sukses

Jokowi Marah ke Dirut PLN, Istana: Presiden Dengarkan Suara Publik

Moeldoko menyebut hal ini lantaran Jokowi mendengarkan keluhan publik terkait padamnya aliran listrik di hampir seluruh Pulau Jawa hingga lebih dari 12 jam.

Liputan6.com, Jakarta Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengungkap alasan Presiden Joko Widodo atau Jokowi marah ke Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani dan jajarannya terkait pemadaman listrik di setengah Pulau Jawa.

Moeldoko menyebut hal ini lantaran Jokowi mendengarkan keluhan publik terkait padamnya aliran listrik di hampir seluruh Pulau Jawa hingga lebih dari 12 jam.

"Yang pasti presiden sangat mendengarkan suara publik. Itu yang pertama (buat Jokowi marah)," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (5/8/2019).

Menurut dia, pemadaman listrik sangat menghambat aktivitas masyarakat. Selain itu, juga menganggu roda ekonomi dan merugikan masyarakat yang tengah menjalankan usaha.

"Pastilah banyak orang yang merasakan terganggu ekonominya," ucapnya.

Moeldoko menyebut bahwa Jokowi menyayangkan kurangnya manajemen resiko yang disiapkan PLN dalam mengantisipasi pemadaman listrik. Mantan Panglima TNI itu mengatakan, PLN perlu menyiapkan mitigasi agar hak serupa tak terulang kembali.

"Memitigasi perlunya memang langkah-langkah emergency sangat ditekenkan oleh presiden dan jangan lengah," ujarnya.

Moeldoko menilai hal yang wajar jika publik mendesak agar Menteri BUMN Rini Soemarno dan Plt Dirut PLN mundur dari jabatannya karena insiden ini. Dia menilai hal tersebut diungkapkan warga sebagai ekspresi kekecewaan.

"Ya, haknya publik," ucap Moeldoko.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Back Up Plan Tidak Jalan

Sebelumnya, Presiden Jokowi menegur para jajaran direksi PT PLN Persero terkait aliran listrik yang mati di hampir seluruh Pulau Jawa. Jokowi heran mengapa backup plan PLN tidak berjalan baik saat pemadaman listrik.

Hal itu dikatakan Jokowi saat bertemu Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani dan jajaran direksi lainnya di Kantor PLN Pusat Jakarta Selatan, Senin (5/8/2019).

"Dalam sebuah manajemen besar seperti PLN mestinya, menurut saya, ada tata kelola risiko yang dihadapi dengan manajemen besar tentu saja ada contigency plan, ada back up plan. Pertanyaan saya kenapa itu tidak bekerja dengan cepat dan dengan baik," kata Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta PT PLN Persero untuk segera melakukan perbaikan secepatnya. Dia tak ingin peristiwa listrik mati yang melanda sejumlah wilayah di Pulau Jawa terulang kembali.

"Yang paling penting saya minta perbaiki secepat-cepatnya. Yang memang dari beberapa wilayah yang belum hidup segera dikejar dengan cara apapun agar segera bisa hidup kembali," ucap Jokowi.

"Kemudian hal-hal yang menyebabkan peristiwa besar terjadi sekali lagi saya ulang jangan sampai keulang kembali. Itu saja permintaan saya," sambungnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.