Sukses

Metro Sepekan: Keajaiban di Kecelakaan Maut Karawaci hingga Heboh Makan Kucing Hidup

Keajaiban terjadi saat kecelakaan maut Karawaci terjadi. Seorang bayi berusia 11 bulan selamat berkat sang ibu sebelum ajal menjemput.

Liputan6.com, Jakarta - Hati siapa yang tak akan pilu saat mendengar tangis bocah perempuan bernama Kayla (5) yang ditinggal selamanya oleh ibunya dalam kecelakaan maut di Karawaci, Kamis pagi, 1 Agustus 2019.

Tak hanya sang ibu, Kayla pun juga harus menerima kepergian kedua pamannya yang tewas bersaman saat mobil yang mereka tumpangi ditimpa truk bermuatan tanah merah.

TPU Selapajang, Negla Sari kini menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi ketiganya. Jasad mereka dikuburkan usai salat Jumat, 2 Agustus 2019. 

Sementara itu, gempa magnitudo 6,9 berpotensi tsunami yang terjadi di Banten pada Jumat malam kemarin tak hanya menyisakan kerusakan materiil. Korban pun ikut berjatuhan. Hingga Sabtu (3/8/2019), BNPB mencatat jumlah korban jiwa bertambah menjadi 5 orang.

Kuatnya gempa Banten, getarannya terasa hingga ke sejumlah wilayah di Tanah Air. Tidak hanya Jakarta, getaran lindu yang cukup kuat juga terasa hingga Sumbawa Barat. Warga yang tengah disibukkan dengan aktivitas mendadak panik saat gempa mengguncang. 

Gempa Banten juga dirasakan di Klaten, Jogya, Serang, Kotabumi, Pasarlaran, Sukadana, Karawang, Purworejo. Getarannya dengan skala II-III MMI.

Berikut ulasan berita-berita metro yang paling banyak dicari pembaca Liputan6.com selama pekan lalu:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Haru Biru Kecelakaan Maut Karawaci

Truk bermuatan tanah menimpa satu unit mini bus diduga akibat sopir mengantuk dan oleng. Kecelakaan maut di Jalan Imam Bonjol, Karawaci ini menyebabkan 4 orang meninggal dunia.

Sebelum peristiwa nahas itu terjadi truk bermuatan tanah itu berasal dari Pinangsia atau arah Karawaci menuju Tangerang. Sementara, mini bus berasal dari arah Tangerang menuju Pinangsia.

Dari empat orang yang tewas, tiga di antaranya masih satu keluarga, yaitu Fatmawati (40), Nanda Saputra (22) dan Wandi (24). 

Namun, keajaiban terjadi pada seorang bayi berusia 11 bulan berinisial A. Dia selamat dan tak terluka saat peristiwa nahas itu terjadi. Adalah sang ibu, Fatmawati atau Ifat yang menyelamatkannya sesaat sebelum ajal menjemput.

Selain bayinya yang berhasil diselamatkan, Ifat juga punya seorang putri yang kini menginjak usia 5 tahun. Tangisnya pecah saat jasad sang ibu tiba di rumah duka. 

"Mama, mau ke mama. Mama jangan tinggalin Kayla duluan, Mamaa...!," teriak Kayla yang bikin hati pilu.

3 dari 4 halaman

2. Guncangan Gempa di Banten

Layaknya tamu tak diundang, kedatangannya seakan-akan sebagai bentuk kemarahan hingga mampu membuat nyali siapa saja dibikin ciut. Ya, gempa Banten bermagnitudo 7,4 sebelum dimutakhirkan menjadi 6,9 membuat sejumlah wilayah di Tanah Air ikut berguncang hebat.

Gempa Banten mengguncang tanah secara vertikal, tepat pukul 19.03 WIB, Jumat 2 Agustus 2019. Beberapa detik kemudian, lantai dan benda-benda bergoyang ke kiri dan kanan.

Pada menit yang sama, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengabarkan, gempa mengguncang Banten dengan magnitudo 7,4. Pusat lindu berada di Sumur, Lebak, Banten.

Suasana semakin mencekam ketika BMKG mengumumkan gempa tersebut berpotensi tsunami. Gelombang itu diprediksi sampai ke pesisir pukul 19.35 WIB.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan tinggi tsunami dapat mencapai 3 meter saat tiba di pesisir.

 

4 dari 4 halaman

3. Aksi Abah Grandong Makan Kucing Hidup-Hidup

Media sosial selalu punya cerita. Kali ini cerita tersebut datang dari seorang pria paruh baya yang belum lama menjaga sebuah lahan sengketa di kawasan Kemayoran, Jakarta.

Video itu pertama kali diketahui dari unggahan akun Instagram @jadetabek.info pada Senin, 29 Juli 2019. Dalam video berdurasi 34 detik itu, Abah Grandong begitu warga sekitar mengenalnya beraksi dengan makan seekor kucing hidup-hidup. 

Muhyidin, salah satu rekannya mengaku tidak tahu menahu sebab musabab Abah Grandong makan kucing hidup tersebut. Ada yang mengatakan hal tersebut hanya ingin menakut-nakuti para pedagang yang masih bertahan di kompleks eks pusat jajanan serba ada atau pujasera itu.

Aksinya pun sontak mendapat kecaman dari warga, bahkan sejumlah orang yang mengatasnaman kelompok para pencinta hewan. 

Sempat melarikan diri ke kampung halamannya di Rangkasbitung, Banten, Abah Grandong akhirnya menyerahkan diri, Kamis 1 Agustus 2019. Usai menjalani sejumlah pemeriksaan, polisi menetapkan pria yang makan kucing hidup itu jadi tersangka. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.