Sukses

Jokowi Minta TNI-Polri dan BNPB Gerak Cepat Tangani Gempa Banten

Meminta agar masyarakat tak panik dan tetap waspada setelah gempa Banten.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersyukur gempa Banten berkekuatan magnitudo 6,9 tak menimbulkan tsunami. Jokowi telah meminta TNI-Polri, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Sosial untuk gerak cepat mengatasi lokasi terdampak gempa.

"Saya sudah perintahkan juga kepada BNPB, TNI, Polri, dan Menteri sosial untuk bertindak cepat apabila ada yang memang harus kita bergerak," ujar Jokowi di Halaman Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/8/2019).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta agar masyarakat tak panik dan tetap waspada. Jokowi mengaku akan terus memantau perkembangan kondisi di lokasi terdampak gempa Banten.

Dari laporan yang diterimanya, Jokowi menyebut terjadi kerusakan-kerusakan kecil akibat gempa. Mantan Wali Kota Solo itu berharap tak ada kerusakan berat dan korban jiwa dalam gempa ini.

"Jadi laporan terakhir kerusakan-kerusakan kecil, tapi sekarang ini karena kondisi masih malam hari, semoga enggak ada (kerusakan berat dan korban jiwa)," ucapnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ribuan Orang Mengungsi

Sekitar 500 warga Kecamatan Sumur, Ujung Kulon, Kabupaten Pandeglang, Banten, masih mengungsi di Hunain Sementara (Huntara) akibat gempa Banten. Hunian itu dibangun pemerintah khusus korban tsunami 22 Desember 2018 silam.

"Warga masih khawatir. Alhamdulillah dibantu sama BPBD," kata Endi Haerudin, Camat Sumur, di Pandeglang, Sabtu (3/8/2019).

Selain di huntara, Endin mengatakan ada warga mengungsi dilokasi lainnya. Namun dia belum bisa memastikan jumlahnya. Lantaran membutuhkan waktu untuk melakukan pendataan.

"Berapa warga selain di hunian sementara untuk tsunami, ada yang memilih mengungsi di daerah perbukitan," terangnya.

Sedangkan di Kecamatan Angsana yang lokasinya relatif aman dan jauh dari laut, terdapat sekitar 700 warga asal Kecamatan Panimbang yang mengungsi.

"Warga enggan pulang. Mereka masih khawatir untuk pulang," kata Benny Madsira, ketua Kampung Siaga Bencana (KSB) Kecamatan Angsana.

Sebelumnya diberitakan terjadi gempa Banten berkekuatan magnitudo 7,4 yang kemudian dimutakhirkan menjadi magnitudo 6,9 berpotensi tsunami pada Jumat, 2 Agustus 2019. Gempa berpusat di kedalaman 48 kilometer Barat Daya Pandeglang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Gempa magnitudo 5,5 mengguncang Banten, Jumat (4/2/2022). Lindu terjadi pada pukul 17.10 WIB.
    Gempa magnitudo 5,5 mengguncang Banten, Jumat (4/2/2022). Lindu terjadi pada pukul 17.10 WIB.

    Gempa Banten

  • Gempa adalah peristiwa bergetar atau bergoncangnya bumi karena pergerakan atau pergeseran lapisan batuan pada kulit bumi secara tiba‐tiba.

    Gempa

  • Gempa Jakarta