Sukses

Wacana Rektor Asing, Moeldoko: Jokowi Ingin PTN di Indonesia Kompetitif

Moeldoko mengatakan, saat ini indeks Perguruan Tinggi Indonesia jauh tertinggal dibandingkan negara-negara lain.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meminta masyarakat tak melihat secara sempit soal wacana perekrutan rektor asing memimpin Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Menurut dia, Presiden Jokowi ingin PTN di Indonesia dapat bersaing secara global.

"Presiden sesungguhnya niat baiknya ingin bawa orang Indonesia berkompetisi. Kalau ada rektor dari luar, mungkin ada BUMN Dirut dari luar, Presiden ingin melihat bagaimana kalau bangsa ini berkompetisi," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (1/8/2019).

Mantan Panglima TNI itu menyebut, saat ini indeks Perguruan Tinggi Indonesia jauh tertinggal dibandingkan negara-negara lain. Sehingga, perlu adanya rektor asing mengelola kampus dalam negeri untuk mendongkrak peringkat secara global.

"Poinnya di situ, kita ingin masuki dunia kompetitif," ucap dia.

Moeldoko mengatakan, saat ini pemerintah masih mengkaji rencana perekrutan rektor asing. Jika nantinya disetujui, dia menuturkan tetap diperlukan uji coba agar menjadi tantangan tersendiri bagi sumber daya manusia Indonesia.

"Kalau itu dilakukan dan bisa menumbuhkan persaingan, itu juga bagus," ujar Moeldoko.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tingkatkan Ranking PTN

Sebelumnya, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mewacanakan mengundang rektor dari luar negeri untuk memimpin Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan ranking perguruan tinggi di dalam negeri bisa mencapai 100 besar dunia.

Pemerintah, menargetkan pada 2020 sudah ada perguruan tinggi yang dipimpin rektor terbaik dari luar negeri dan pada 2024 jumlahnya ditargetkan meningkat menjadi lima PTN.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.