Sukses

Istana Segera Cari Solusi Kasus Dokter Romi yang Gagal Jadi PNS

Kepada Moeldoko, Romi mengadukan soal status CPNS-nya yang dibatalkan lantaran penyandang disabilitas.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memastikan akan mencarikan solusi untuk Dokter Gigi (Drg) Romi Syofpa Ismael, yang status CPNS-nya dicabut. Hal ini disampaikan Moeldoko usai bertemu Romi di kantornya, Kamis (1/8/2019).

Kepada Moeldoko, dokter Romi mengadukan soal status CPNS-nya yang dibatalkan lantaran penyandang disabilitas. Moeldoko berjanji akan segera membahas masalah tersebut dengan Kementerian PAN-RB, BKN, dan Kemendagri.

"Akan kami komunikasikan. Saya akan coba segera komunikasikan dengan beliau bagaimana ini mencari jalan keluar," kata Moeldoko.

Dia mengatakan akan mengkaji seluruh persyaratan yang telah dikakukan Romi dalam mengikuti seleksi CPNS di lingkungan Solok Selatan. Jika semuanya terpenuhi, seharusnya dokter Romi dinyatakan lulus.

"Karena CPNS itu memiliki aturan-aturan yang sangat jelas. Apa yang harus dilakukan baik dari sisi kesehatan, akademik. Itu yang jadi pedoman, bukan pandangan lain sebagai pertimbangan," jelasnya.

Mantan Panglima TNI itu menyatakan bahwa kinerja Romi dalam melayani masyarakat telah teruji. Bahkan, menurut dia profesionalitas Romi sebagai dokter juga baik meski duduk di kursi roda.

"Ini mestinya dilihat bahwa yang bersangkuta bukan kaum difabel yang tidak mampu jalankan tugas," ujar dia.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perhatian Jokowi pada Difabel

Moeldoko menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi memiliki perhatian khusus kepada para difabel. Difabel, kata Moeldoko, juga memiliki hak yang sama sebagai warga negara Indonesia sehingga tak boleh dibeda-bedakan.

"Secara umum Presiden sangat clear dalam melihat dan memposisikan kaum difabel. Sangat jelas. Beliau sangat care dan peduli," ucapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.