Sukses

BNPB Resmikan Ruangan Sutopo sebagai Penghormatan bagi Pahlawan Kemanusiaan

Sutopo dikenal sebagai sosok yang selalu terdepan dalam mengabarkan perihal kebencanaan.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meresmikan sebuah ruang serbaguna bernama Dr. Sutopo Purwo Nugroho. Ruangan ini berada di lantai 15 Graha BNPB, Jakarta Timur.

Peresmian dilakukan langsung oleh Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo dengan diikuti oleh istri dan kedua anak almarhum Sutopo pada Kamis (1/8/2019).

"Dengan membuka tirai ini saya resmikan Ruangan Serbaguna Dr. Sutopo Purwo Nugroho," kata Doni, Kamis (1/8/2019).

Mendiang Sutopo dikenal sebagai sosok yang selalu terdepan dalam kabar kebencanaan. Baginya, informasi mengenai kebencanaan harus sampai kepada masyarakat secepat mungkin, dalam situasi apa pun. Tujuannya satu, sebagai bentuk mitigasi bencana.

Sebagai Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), Sutopo selalu bekerja menyajikan informasi secepat mungkin. Meski kondisi kesehatannya menurun, Sutopo tetap mendedikasikan dirinya untuk kepentingan orang banyak.

Seperti diketahui, dua tahun sebelum wafatnya, kanker menggerogoti tubuh Sutopo. Namun, di tengah rasa sakitnya melawan kanker, Sutopo tetap melayani pertanyaan wartawan terkait kebencanaan di suatu daerah.

Sutopo dengan sabar meladeni setiap pertanyaan. Jika muncul bencana baru, Sutopo pula yang dengan cepat menyebarkan informasi secara luas agar tak timbul kepanikan dan informasi tak benar mengenai bencana yang terjadi.

Salah satu yang berkesan ketika Sutopo ikut terlibat aktif memberikan informasi kebencanaan saat krisis Gunung Agung pada 2017. Hampir saban hari, setiap ada peristiwa baru dalam hal informasi Gunung Agung, Sutopo sigap memberikan data untuk disajikan kepada masyarakat.

Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Devy Kamil Syahbana, punya penilaian tersendiri terhadap Sutopo. Di mata Devy, Sutopo merupakan pribadi yang berdedikasi tinggi.

"Pak Sutopo adalah sosok yang berdedikasi tinggi. Beliau mencintai pekerjaannya karena informasi dari Beliau bisa menyelamatkan jiwa manusia. Beliau selalu hadir setiap saat dan selalu paling cepat memberi informasi untuk masyarakat setiap terjadi bencana," kata Devy kepada Liputan6.com, Minggu (7/7/2019).

Menurut Devy, hal itu dilakukan Sutopo lantaran ia tak mau masyarakat termakan informasi tak bertanggung jawab yang justru menimbulkan bencana baru. "Beliau tidak mau kalah cepat dengan para penyebar hoaks," ujarnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pelajaran Berharga dari Sutopo

Ada pelajaran berharga dari sosok Sutopo yang menurut Devy mesti menjadi cambuk bagi kita. "Selama sakit, Beliau tidak menunjukkan penurunan intensitas kerja. Terus semangat memberikan informasi bencana. Tidak pernah lelah melayani masyarakat. Beliau kini meninggalkan warisan yang perlu kita lanjutkan, inspirasi bagi saya dan juga banyak orang," katanya.

Hal senada juga diucapkan Bobby, jurnalis yang bersinggungan langsung dengan Sutopo ketika krisis Gunung Agung. Sutopo, katanya, bahkan tak kalah cepat dengan jurnalis yang menyajikan data kepada publik.

"Pak Sutopo selalu cepat dalam menyampaikan informasi kebencanaan. Ia menyajikan secara utuh informasi kebencanaan di Gunung Agung kala itu. Tentu sebagai jurnalis, kami sangat terbantu berkat informasi dan data yang beliau sajikan," kata Bobby.

Dalam situasi kebencanaan, data yang disajikan Sutopo juga berperan penting meminimalisasi dampak akibat bencana. Dalam situasi kebencanaan tidak sedikit informasi berseliweran. Beberapa informasi justru berdampak buruk karena cenderung tidak benar alias hoaks.

"Sutopo hadir dengan data valid untuk menjernihkan informasi dan meminimalisasi dampak bencana," kata Bobby.

Kini Sutopo sudah beristirahat dengan tenang di sisi Tuhan Yang Maha Esa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.