Sukses

Ikut Pertemuan 4 Partai Tanpa PDIP, Golkar: Itu Spontan

Partai Nasdem telah melakukan pertemuan dengan Golkar, PKB, dan PPP. Mereka membahas soal arah koalisi ke depan. Dalam pertemuan tersebut, tak dihadiri PDIP.

Liputan6.com, Jakarta - Partai Nasdem telah melakukan pertemuan dengan Golkar, PKB, dan PPP. Mereka membahas soal arah koalisi ke depan. Dalam pertemuan tersebut, tak dihadiri PDIP.

Sekretaris Jenderal Golkar Lodewijk F. Paulus kembali mengatakan bahwa pertemuan itu spontanitas saja.

"Itu konteksnya spontanitas saja. Tidak ada untuk bercerita kegiatan apa dan sebagainya. Spontanitas saja," ucap Lodewijk usai pembubaran TKN di, Jakarta, Jumat 27 Juli 2019.

Melihat hal ini, Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menganggap Airlangga Hartarto telah mendegradasi daya tawar Partai Golkar dengan ikut manuver politik Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Sebab, Golkar dengan jumlah suara pemilih di atas Nasdem seharusnya punya posisi lebih.

"Kalau itu pertemuan koalisi biasa tidak ada masalah. Namun kalau bicara soal bargaining, posisi tawar Airlangga hilang," ungkap Pangi.

Bahkan, dia menduga, PDIP sebagai pimpinan koalisi, bisa saja tidak berkenan dengan adanya pertemuan tersebut.

"Kalau Megawati marah, Jokowi juga pasti marah. Kenapa sih ada panggung-panggung begitu. Kalau mereka percaya Pak Jokowi, ya percaya saja tidak usah bermanuver untuk membuat panggung-panggung lain," pungkasnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Bahas Calon Ketua MPR

Sekretris Jenderal Partai Nasdem Johnny G Plate menegaskan, tidak ada pembicaraan soal nama-nama calon Ketua MPR dalam pertemuan empat ketua umum partai politik pendukung Jokowi-Ma'ruf, Senin 22 Juli 2019. Dia mengatakan usulan nama calon Ketua MPR diserahkan ke masing-masing partai politik koalisi Jokowi.

"Tidak ada nama-nama yang keluar, karena itu diserahkan kepada pimpinan partai politiknya," kata Plate di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/7/2019).

Dia menjelaskan, terkait kursi pimpinan MPR akan dibahas secara musyawarah dengan partai koalisi pendukung Jokowi lainnya. Termasuk soal formasi paket pimpinan MPR.

"Nanti partai-partai mana saja mengusulkan siapa formasi pimpinan ketuanya siapa wakilnya siapa kami akan bicarakan lebih lanjut dan itu dalam suasana persahabatan yang kuat. Dinamika yang menyenangakan suasana yang menyenangkan dan diselesaikan melalui konsensus," ucap Plate.

Sebelumnya, Sekretaris Kabinet yang juga politikus PDIP Pramono Anung mengatakan, jatah kursi Ketua MPR periode 2019-2024 akan diberikan kepada partai koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf. Sebab, koalisi pendukung pemerintah Jokowi-Ma'ruf Amin memiliki suara mayoritas di parlemen.

"Pasti koalisi pemerintahan jadi satu paket," ucapnya di Istana Negara, Selasa (23/7/2019).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.