Sukses

6 Hal Terkait Penembakan Sesama Polisi di Polsek Cimanggis

Kejadian penembakan polisi bernama Rachmat bermula saat yang bersangkutan mengamankan pelaku tawuran FZ pada hari yang sama.

Liputan6.com, Jakarta - Penembakan terhadap anggota polisi kembali terjadi di Polsek Cimanggis, Depok, Jawa Barat pada Kamis malam 25 Juli 2019. Akibat kejadian ini, seorang polisi yang merupakan anggota Samsat Polda Metro Bripka Rachmat Effendy meregang nyawa.

Bripka Rachmad Effendy tewas ditembak oleh rekan seprofesinya sesama polisi, Brigadir Rangga Tianto. Penembakan terjadi di ruangan SPK Polsek Cimanggis.

Dari informasi yang diterima Liputan6.com, kejadian penembakan Bripka Rachmat bermula saat yang bersangkutan mengamankan pelaku tawuran FZ pada hari yang sama. Tak lama kemudian orangtua FZ, Zulkarnaen datang bersama Brigadir Rangga Tianto.

Brigadir Rangga meminta agar Fahrul dikembalikan kepada orangtuanya untuk dibina. Namun, permintaan ini ditolak oleh Bripka Rachmat dan menyatakan dengan nada tinggi bahwa proses hukum sedang berjalan. Hal ini membuat Brigadir Rangga emosi dan mengeluarkan senjata dan langsung menembak Bripka Rahmat.

Tembakan yang diluncurkan pun tak cuma sekali. Saat olah tempat kejadian perkara, ditemukan tujuh selongsong senjata api di lokasi penembakan.

Berikut 6 hal terkait polisi tembak polisi yang dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

1. Ditembak Rekan Sendiri

Dari informasi yang diterima Liputan6.com, kejadian penembakan Bripka Rachmat bermula saat yang bersangkutan mengamankan Pelaku tawuran FZ pada hari yang sama, Kamis 25 Juli 2019. Tak lama kemudian orangtua FZ, Zulkarnaen datang bersama Brigadir Rangga Tianto.

Brigadir Rangga meminta agar Fahrul dikembalikan ke orangtuanya untuk dibina. Namun, permintaan ini ditolak oleh Bripka Rachmat dan menyatakan dengan nada tinggi bahwa proses hukum sedang berjalan. Hal ini membuat Brigadir Rangga emosi dan mengeluarkan senjata dan langsung menembak Bripka Rahmat.

Sedikitnya tujuh tembakan dilontarkan dan mengenai bagian dada, leher ,paha dan perut sehingga korban meninggal di tempat.

Jenazah Bripka Rachmat Effendy sempat dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta, Jumat (26/7/2019) dini hari. Sedangkan Brigadir Rangga Tianto dibawa untuk diperiksa di Polda Metro Jaya.

 

3 dari 7 halaman

2. Jenazah Dibawa ke Rumah Duka

Kanit Reskrim Polsek Cimanggis AKP Eman Suleman mengatakan, setelah kejadian, korban Bripka Rachmat Effendy langsung dibawa ke RS Polri. Jenazah Bripka Rachmat saat ini sudah berada di rumah duka.

"Barusan saya yang antar juga sekitar jam 6 lewat tadi, saat ini sudah berada di rumah duka," kata Eman.

 

4 dari 7 halaman

3. Warga Dengar Suara Tembakan Berkali-kali

Seorang warga berinisial A, mendengar suara letusan yang menyerupai senjata api diduga saat penembakan terhadap Bripka Rachmat Effendy terjadi.

Petugas Dinas Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran (DPPK) Depok itu kebetulan sedang bekerja di lokasi bersebalahan dengan Polsek Cimanggis.

"Saya kaget dengarnya karena cukup keras kedengeran," katanya, Jumat (26/7/2019).

Dia mengaku mendengar empat kali letusan. Teman-temannya juga mendengar jelas. Beberapa saat kemudian, sejumlah orang di kawasan Mapolsek Cimanggis berlarian.

"Dari situ, saya nggak tau lagi," ceritanya.

Y, petugas jaga di kantor DPPK lainnya mengatakan, saat itu kondisi polsek masih sepi. Setelah terdengar suara penembakan, ada suara untuk menyuruh petugas keluar ruangan.

"Saya sempet liat pada lari ke depan," katanya.

Dirinya tidak mendengar suara teriakan ataupun melihat korban yang dibawa keluar dari Polsek Cimanggis. "Katanya ada yang nembak di dalam ruangan," ucapnya.

Awalnya dia tidak mengira kalau itu adalah suara tembakan. Dia hanya menduga itu suara petasan. "Tapi perasaan kok lumayan keras seperti tembakan senjata api," katanya.

Menurut dia sebayak empat kali letusan terdengar, setelah itu sejumlah petugas polisi keluar dari dalam kantor Mapolsekta Cimanggis. "Posisinya, memang kami lagi jaga, kantornya kan deket banget jadi pasti terdengar," katanya.

 

5 dari 7 halaman

4. Temukan 7 Selongsong Peluru

Polisi pun mengolah tempat kejadian perkara penembakan dan menemukan tujuh selongsong senjata api di lokasi penembakan Bripka Rachmat Effendy.

"Selongsong sesuai dengan yang ditemukan, tujuh selongsong dan mengenai bagian dada, leher, paha dan perut, sehingga korban meninggal di tempat," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono saat dikonfirmasi, Jumat (26/7/2019).

Pasca-kejadian, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy Pramono mendatangi kamar jenazah Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur dini hari tadi.

Selain untuk mengetahui kondisi jenazah korban Bripka Rachmat Effendy, Kapolda juga meminta keterangan dari rekan-rekan korban.

"Yang pertama kita turut berduka, ini musibah bagi Polda Metro Jaya. Nanti kita masih mendalami," kata Gatot Eddy Pramono seperti ditayangkan Liputan6 SCTV.

Pelaku penembakan, Brigadir Rangga Tianto kini sudah diamankan dan menjalani pemeriksaan oleh penyidik Polda Metro Jaya.

Sementara itu, pasca-penembakan tersebut, Polsek Cimanggis, Depok, Jawa Barat, dijaga ketat petugas.

 

6 dari 7 halaman

5. Tinggalkan 2 Anak

Bripka Rachmat Effendy meninggalkan dua orang anak dan satu istri.

"Yang bersangkutan, punya anak dua, yang satu lulus SMA, sedangkan satu lagi baru lulus dari pondok pesantren," ujar Sumarna, ketua RT 03/RW08 di Cimanggis, Depok.

Rencananya, jenazah Bripka Rachmat Effendy akan disemayamkan di TPU Jonggol, Kabupaten Bogor, setelah tiba di rumah duka. Pihak keluarga hingga kini masih menggelar rapat keluarga untuk memastikannya.

"Tapi belum pasti juga," ucap Sumarna.

Menurut Ketua RT tempat tinggal Bripka Rachmad Effendy ia memiliki dua anak dan satu istri. Anak yang satu lulus SMA, sedangkan satu lagi baru lulus dari pondok pesantren.

Rencananya, jenazah Bripka Rachmat Effendy akan disemayamkan di TPU Jonggol, Kabupaten Bogor, setelah tiba di rumah duka. Pihak keluarga hingga kini masih menggelar rapat keluarga untuk memastikannya.

"Tapi belum pasti juga," ucap Sumarna.

 

7 dari 7 halaman

6. Sosok Disiplin

Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Made Agus mengatakan, Bripka Rachmat dikenal sebagai pribadi yang disiplin. Rachmat bertugas di Subdit Regident Ditlantas Polda Metro Jaya.

"Keseharian yang bersangkutan, dia orangnya baik, disiplin," kata Made Agus.

Oleh karena itu, saat Bripka Rachmat mengamankan pelaku tawuran FZ dan barang bukti celurit, dia ingin agar pelaku tawuran tersebut menjalani prosedur hukum yang berlaku.

"Kemarin itu dia mengamankan pelaku tawuran sama barbuknya, dilaporkan ke Polsek Cimanggis. Nah setelah Polsek Cimanggis menerima, datanglah yang nembak ini, intinya ingin agar permasalahannya dibina oleh orangtuanya. Namun oleh korban disampaikan agar melewati proses prosedur hukum yang berlaku, terjadilah emosi tinggi dan ditembak," jelasnya.

Made menyebut, Rachmat sudah menjadi anggota di Subdit Regident Ditlantas Polda Metro Jaya sejak tahun 2008. Selama bertugas, Rachmat tidak pernah memiliki catatan buruk.

"Enggak ada, enggak ada catatan apa-apa, dia bagus kok," sebutnya.

Made mengungkapkan, Rachmat juga menjadi anggota Kelompok Sadar Kamtibmas (Pokdar Kamtibmas) di lingkungan tempat tinggalnya di Tapos, Depok, Jawa Barat.

"Sehari-hari menjaga lingkungan dan aktif untuk menjaga Kamtibmas di tempat dia tinggal," ungkapnya.

 

Reporter: Desti Gusrina

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.