Sukses

Polisi Lamongan Gandeng Mantan Napi Teroris Tangkal Radikalisme

Berbagai kegiatan dilakukan oleh polisi dan mantan terorisme untuk turun ke masyarakat demi menangkal bahaya paham radikalisme.

Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian Polres Lamongan, Jawa Timur terus berupaya menangkal bibit-bibit teroris akibat paparan paham radikalisme. Salah satunya dengan menggandeng para mantan narapidana teroris atau napiter.

Kapolres Lamongan AKBP Feby DP Hutagalung menyampaikan, pihaknya berjalan bersama Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP) yang didirikan oleh mantan kombatan yang merupakan pentolan Jamaah Islamiyah (JI) dan instruktur perakit bom, Ali Fauzi.

"Salah satu tujuannya menjauhkan mantan anggotanya dari sifat destruktif," tutur Feby di Polres Lamongan, Jawa Timur, Jumat (26/7/2019).

YLP didirikan sekitar 2017 lalu di Desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro, Lamongan, Jawa Timur. Lembaga tersebut berfungsi untuk mendidik anak-anak, janda, serta para istri yang suaminya masih dipenjara karena kasus terorisme.

Pendirian yayasan itu dilakukan saat kegiatan peletakan batu pertama pembangunan TPA Plus dan renovasi Masjid Baitul Muttaqin yang didukung oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Polres Lamongan.

"Kalau tidak salah ada sekitar hampir 42 orang mantan napiter yang sudah direkrut jadi anggota yayasan. Di situ dilakukan wawasan kebangsaan yang dilakukan secara continue," jelas dia.

Berbagai kegiatan pun dilakukan oleh polisi dan mantan terorisme untuk turun ke masyarakat demi menangkal bahaya paham radikalisme.

"Seperti terjun ke universitas untuk pembinaan mahasiswa cegah dan tangkal radikalisme. Silaturahmi dengan YLK dan membahas secara berkala permasalahan yang terjadi di masyarakat. Kami adakan dialog lintas agama, hingga penyuluhan napi terorisme di Lapas Lamongan," kata Feby.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Diterima Masyarakat

Lebih lanjut, Polres Lamongan berharap program yang dilakukan bersama para mantan napiter bisa membuat mereka kembali dan diterima secara baik oleh masyarakat.

"Zaenal Anshori, wakil panglima JAD ditangkap di Lamongan. Saat dia jadi wakil ketua Aman Abdurahman, Lamongan menjadi tempat para anggotanya berbaiat. Keluarga Zaenal Anshori masih berada di wilayah Paciran. Densus 88 tentu masih fokus mengawasi setiap wilayah," Feby menandaskan.

Ada puluhan teroris yang merupakan jebolan Lamongan, Jawa Timur. Di antaranya para pelaku Bom Bali 1 yakni Amrozi, Ali Gufron alias Mukhlas, dan Ali Imron.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.