Sukses

Kemesraan PKS dan Gerindra Diguncang Pertemuan Megawati-Prabowo

Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid mengatakan, sampai sejauh ini belum ada keputusan dari majelis syuro soal koalisi maupun oposisi.

Liputan6.com, Jakarta - Pertemuan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri menimbulkan banyak spekulasi.

Salah satunya, menguatnya sinyal soal bergabungnya Gerindra dalam tubuh koalisi pemenang Pilpres 2019. Namun spekulasi itu ditanggapi dingin oleh PKS.

Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid mengatakan, sampai sejauh ini belum ada keputusan dari majelis syuro soal koalisi maupun oposisi.

Yang jelas, kalaupun mengambil sikap untuk oposisi, pihaknya yakin tidak akan sendirian. Pernyataan itu seiring dengan kemesraan yang dibangun Gerindra dengan koalisi pemerintah.

"Yakin tidak akan sendiri (oposisi). Kalau kami di luar pemerintahan ya itu perintah majelis syuro yang diambil," kata Hidayat usai rapat gabungan Pimpinan MPR dan Pimpinan Fraksi/Kelompok Anggota DPD di MPR, Rabu (24/7/2019).

Wakil Ketua MPR RI itu pun menuturkan, pihaknya membebaskan partai koalisi pendukung Prabowo kemarin untuk menentukan arah politiknya.

Dia menegaskan, PKS sementara ini tidak mau ikut-ikutan alias latah dengan membuka komunikasi kepada pihak pemenang. Apalagi mengajukan nama untuk mengisi jabatan di pemerintahan.

"Tapi itu nanti sangat dinamis. Tapi ya harus ditegaskan mau di luar (koalisi pemerintah) di dalam, makannya tidak boleh dipersepsikan. Ada di kabinet a atau b, harusnya terima kasih juga kalau ada yang di luar kabinet," kata Wakil Ketua MPR RI Fraksi PKS itu.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Demi Kepentingan Negara

Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria mengatakan, pertemuan Mega-Prabowo sudah lama direncanakan. Jadi, jangan baper juga menanggapi pertemuan yang dirancang saat Pencak Silat beraksi di Asian Games kemarin.

"Tahun lalu ketemu di pencak silat ada Pak Jokowi juga. Ini silaturahmi biasa, pembicaraan tadi itu jauh lebih besar. Itu demi kepentingan negara, rakyat. Bukan transaksional," ujar dia.

Dia melanjutkan, nantinya Prabowo juga akan bersilaturahmi dengan pimpinan parpol lainnya. Baik yang memilih akan oposisi atau koalisi.

"Pak Prabowo akan ajak bicara dan akan mendengar semuanya dan memutuskan yang terbaik. Prabowo akan bicara ke semua," ujar dia.

Yang pasti Gerindra, khususnya Prabowo ingin memberikan kontribusi terbaik bagi negeri tercinta.

Terlebih 10 tahun sudah Gerindra berada di luar atau oposisi. Dan hal tersebut pun akan dievaluasi.

"Gerindra 10 tahun oposisi. Berada di luar sesuatu yang mulia. Nah sekarang sedang dipelajari, dianalisa, berada di dalam baik, di luar baik. Yang penting itu sejauh bagaimana bisa memberikan kontribusi positif," ujar dia.

Dia pun menegaskan, saat ini pihaknya fokus dengan apa yang bisa diperbuat Gerindra untuk menyejahterakan rakyat.

Dia pun menyinggung, tidak hanya ingin menggonggong ketika di luar dan hanya pasif ketika berada dalam pemerintahan. Atau dengan kata lain jika nanti keputusannya bergabung dengan koalisi pemenang.

"Jadi sekali lagi bukan soal jabatan yang diberikan, tapi kontribusi apa yang bisa kita berikan. Kita tidak ingin di oposisi juga hanya menggonggong tapi tak memberikan kontribusi positif. Begitu juga di dalam," tutur dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.