Sukses

Wapres JK Sebut Penyelesaian Secara Damai, Jalan Keluar Terbaik bagi Nduga

Sebelumnya, seorang Prajurit TNI gugur ditembak saat mengamankan proyek pembangunan jalan trans Papua di Kabupaten Nduga.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang prajurit TNI gugur ditembak saat mengamankan proyek pembangunan jalan trans-Papua di Kabupaten Nduga. Tidak hanya itu, anak-anak pengungsi kebanyakan trauma setelah adanya insiden penembakan di wilayah tersebut pada akhir tahun lalu.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, penyelesaian secara damai merupakan jalan terbaik untuk menyelesaikan konflik ini.

"Tentu yang terbaik iyalah suatu penyelesaian yang damai. Tapi kalau tidak mau damai, hanya menyerang tentara, tentara kan harus mesti membalas. Ya kan, gitu," kata Wapres JK di kantornya, Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa, 23 Juli 2019.

Evaluasi pun, kata dia, perlu dilakukan agar kegiatan di lapangan menjadi lebih taktis.

"Tentu itu evaluasi selalu pasti ada, tapi tugas tentara kan justru khususnya di Nduga melindungi pekerja-pekerja infrastruktur. Itu ditembaki," ucap JK.

Menurut dia, evaluasi ini bisa langsung dilakukan oleh pemerintah daerah. Tidak perlu pemerintah pusat. Sebab, hanya pemerintah daerahlah yang mengetahui keadaan di Nduga.

"Yang harus mengevaluasi itu justru pemerintah daerah setempat, bupati. Tidak perlu pusat, cukup bupati dan gubernur yang periksa berapa. Masak semua memeriksa jumlah pengungsi harus pusat yang ngitung, itu kelewatan. Pemerintah pusat pasti bantu kalau dibutuhkan," tutur Wapres JK.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perlu Peran Serta Masyarakat

Tidak hanya itu, kata Wapres JK, masyarakat juga perlu membantu dan berpartisipasi memberikan informasi kepada tentara untuk keamanan, sehingga keamanan terjaga.

Sebelumnya Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyatakan, pemerintah akan melakukan evaluasi terkait kegiatan TNI/Polri di Papua. Hal ini menyusul kembali terbunuhnya satu orang anggota TNI oleh kelompok pro-kemerdekaan Papua di Nduga.

Mantan Panglima TNI itu mengatakan, evaluasi diperlukan agar kegiatan yang dilakukan menjadi lebih taktis.

"Ada sesuatu yang perlu dievaluasi antara TNI dan kepolisian bagaimana dia harus melakukan kegiatan-kegiatan di lapangan secara taktis," kata Moeldoko di Cikini, Jakarta Pusat, pada Senin (22/7).

 

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.