Sukses

Kemenag: Pengibaran Bendera Tauhid di Sukabumi Tak Terkait HTI

Menurut Kemenag, kejadian ini lebih karena ketidakpahaman siswa terhadap sensitivitas penggunaan bendera yang mirip dengan lambang ormas terlarang, HTI.

Jakarta - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin langsung menugaskan tim khusus untuk menelusuri kebenaran dari foto siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Sukabumi, Jawa Barat yang mengibarkan bendera tauhid. 

Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswan (KSKK) Madrasah Kementerian Agama (Kemenag), A Umar mengatakan, pihaknya sudah mengonfirmasi dan memverifikasi atas informasi tersebut kepada Kepala MAN 1 Sukabumi dan siswa yang mengibarkan bendera.

"Berdasarkan penjelasan mereka dan keterangan sejumlah pihak, untuk sementara kami berkesimpulan bahwa tidak ada indikasi keterkaitan dengan HTI," jelas A Umar seperti dilansir dari JawaPos.com, Senin (22/7/2019).

Menurut Umar, kejadian ini lebih karena ketidakpahaman siswa terhadap sensitivitas penggunaan bendera yang mirip dengan bendera ormas terlarang, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Bendera itu dikibarkan dalam event promosi seusai program pengenalan siswa baru. Mereka ingin menarik perhatian siswa baru untuk ikut ekskul keagamaan di madrasah.

"Namun demikian, kami masih terus melakukan penelusuran untuk mendapatkan data lebih komprehensif. Jika ternyata ditemukan unsur pidana, kami serahkan kepada penegak hukum," terangnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Siswa dan Guru Dibina

Selain itu, tim juga memberikan pengertian dan pembinaan kepada para siswa dan guru MAN 1 Sukabumi. Mereka juga sudah menandatangani surat pernyataan sebagai komitmen untuk patuh pada pembinaan Kemenag.

Umar menegaskan, pihaknya menaruh perhatian serius terhadap persoalan ini. Terlebih, Kemenag sedang menggencarkan internalisasi nilai agama yang selaras dengan nilai ke-Indonesiaan, terutama di lingkungan lembaga pendidikan.

"Tadi disepakati juga bahwa Kepala Kankemenag Sukabumi akan segera melakukan pembinaan ke seluruh madrasah setempat agar tidak terjadi kasus serupa serta tidak terpapar paham ekstrem dan pengaruh ormas terlarang," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.