Sukses

SBY Harus Kembali Pupuk Nasionalisme Bangsa Indonesia

Nilai-nilai nasionalisme hancur pascareformasi 1998. Oleh karena itu, SBY selaku kepala negara harus bertanggung jawab untuk kembali memupuk nilai-nilai nasionalisme.

Liputan6.com, Jakarta: Nilai-nilai nasionalisme bangsa Indonesia hancur pascareformasi tahun 1998. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selaku kepala negara harus bertanggung jawab untuk kembali memupuk nilai-nilai nasionalisme. Demikian dikatakan Direktur Eksekutif Sabang Marauke Cirkle (SMC) Syahganda Nainggolan.

"Pascareformasi di masa sekarang ini ada hal yang belum selesai dan ini adalah kesalahan elite. Presiden SBY, dia seorang pemimpin harus bertanggung jawab, itu soal nasionalisme," kata Syahganda dalam diskusi Refleksi 14 Tahun Reformasi di TIM, Jakarta, Selasa (15/5).

Menurut Syahganda kurangnya nilai-nilai nasonalisme yang ditunjukan para elite politik terlihat dari kurangnya sensitifitas terkait bahayanya penempatan ribuan personel tentara Amerika Serikat di Selat Darwin. Ditambah, tak adanya reaksi pemerintah terkait penembakan tiga TKI oleh Polisi Diraja Malaysia beberapa waktu lalu.

Lebih kanjut Syahganda mengatakan pascareformasi dari sisi nasionalisme ekonomi juga tidak tercermin dengan baik terutama terkait proteksi barang-barang produksi dalam negeri. Syahganda menyimpulkan nasionalisme saat ini lebih buruk dari era Orde Baru. "Sisitem nasionalismenya hancur," pungkasnya.(JUM)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini