Sukses

Polisi Tangkap 45 Orang yang Menyerang TNI-Polri di Jambi

Dalam penangkapan itu sempat diwarnai bentrok antara aparat dengan kelompok tersebut. Bahkan dua anggota Polda Jambi mengalami luka.

Liputan6.com, Jakarta - Aparat kepolisian Polda Jambi menangkap Ketua Serikat Mandiri Batanghari (SMB) Muslim beserta 45 anggotanya yang melakukan aksi kerusuhan dan menyerang anggota TNI dan aparat kepolisian di Distrik VIII PT Wira Karya Sakti.

"Semuanya ada 45 orang yang ditangkap, termasuk ketuanya Muslim. Sekarang sedang dalam perjalanan menuju Mapolda Jambi," kata Kabid Humas Polda Jambi Kombes Pol Kuswahyudi Tresnadi kepada Liputan6.com, Kamis (18/7/2019) malam.

Penangkapan kelompok yang menduduki lahan konsesi PT WKS di Kabupaten Batanghari itu dilakukan sore tadi sekitar pukul 17.00 WIB.

Dalam penangkapan itu sempat diwarnai bentrok antara aparat dengan kelompok tersebut. Bahkan dua anggota Polda Jambi mengalami luka.

"Polisi juga mengamankan puluhan senjata api rakitan dan senjata tajam lainnya untuk barang bukti. Sekarang di bawa ke Polda bersama 45 orang itu," katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menyerang Anggota TNI/Polri

Sebelumnya masa yang menduduki lahan WKS, selain menyerang Kepala Desa Sengkati, Kecamatan Mersam, Kabupaten Batanghari, juga menyerang anggota tiga TNI personel Satgas Monitoring Karhutla sehingga harus mendapatkan perawatan medis.

"Yang jadi korban tiga anggota TNI dan dua anggota polisi, jadi korban yang dari aparat ada lima orang," kata Kapolda Jambi Irjen Pol Muchlis AS.

Sementara itu, Komandan Korem 042/Gapu Kilometer Arh Elphis Rudy mengatakan, saat tim satgas karhutla mencoba memadamkan kebakaran di lahan di lahan yang bersengketa itu didatangi kelompok tersebut.

Namun saat tim Karhutla mencegah kelompok itu agar tidak melakukan pembakaran lahan, kelompok tersebut justru tidak terima dan malah melakukan penyerangan dan pemukulan terhadap anggota TRC Damkar dan karyawan WKS yang ada di lokasi.

"Pemukulan yang dilakukan kelompok SMB juga mengenai tiga orang personel Satgas Monitoring Karhutla yang mengakibatkan lebam dan lecet sehingga harus dilakukan perawatan," kata Danrem.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.