Sukses

3 Hal di Balik Bentrokan Mesuji yang Tewaskan 4 Orang

Pemicu bentrokan di Mesuji antara dua kelompok warga diduga terkait sengketa kepemilikan lahan.

Liputan6.com, Jakarta - Dua kelompok warga di Kabupaten Mesuji Lampung terlibat bentrokan, Rabu siang, 17 Juli 2019. Akibat bentrokan tersebut, empat orang dilaporkan tewas. Dimana tiga di antaranya mengalami luka bacokan.

Agar aksi bentrokan tidak meluas ke wilayah lain, polisi yang diturunkan ke tempat kejadian perkara (TKP) langsung melakukan mediasi terhadap dua kelompok yang bertikai dan pengamanan.

"Sekarang ini upaya kepolisian yang dilakukan bagaimana meredam konflik dulu lah," kata Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (17/7/2019).

Sementara itu, dari empat korban tewas, tiga di antaranya telah diidentifikasi. Mereka merupakan warga dari wilayah Mesuji Oki, Sumatera Selatan

Lantas, apa yang sebenarnya pemicu bentrokan di Mesuji bisa terjadi? Berikut ini sejumlah hal yang diduga menjadi penyebab bentrokan hingga menyebabkan korban tewas. 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Sengketa Kepemilikan Lahan

Bentrokan di Mesuji terjadi antara dua kelompok warga, yaitu Mekar Jaya Abadi KHP Register 45 SBM dan kelompok Pematang Panggang Mesuji Raya. Pemicunya diduga terkait sengketa kepemilikan lahan.

"Tadi siang itu memang ada dua kelompok yang bertikai. Itu karena ada yang mengakui salah satu lahan itu milik dia, artinya ada yang membajak lahan tapi nggak diterima. Akhirnya begitu tadi diingatkan, tapi dia kembali malah membawa massa," tutur Pandra saat dihubungi Liputan6.com, Rabu, 17 Juli 2019.

Pengamanan di lokasi langsung dilakukan pihak kepolisian, termasuk upaya mediasi dan penjagaan secara persuasif.

3 dari 5 halaman

Kronologi

Peristiwa tersebut terjadi di Mekar Jaya Abadi KHP Register 45 SBM, sekitar pukul 14.00 WIB.

Saat itu sekitar pukul 11.00 WIB, alat berat bajak milik kelompok Pematang Panggang Mesuji Raya datang lalu melakukan pembajakan di lokasi KHP Register 45 Mekar Jaya Abadi.

Pembajakan tersebut dilakukan di area tanah seluas setengah hektare milik salah satu warga bernama Yusuf (41) yang merupakan kelompok dari Mekar Jaya Abadi.

Salah satu warga dari kelompok Mekar Jaya Abadi yang mengetahui kegiatan tersebut langsung memukul kentongan dan mengamankan warga yang sedang membajak tersebut.

"Setelah (operator bajak) pulang, tidak lama itu datang sekelompok warga Pematang Panggang Mesuji Raya dengan membawa senjata tajam dan langsung melakukan penyerangan terhadap warga kelompok Mekar Jaya yang mengamankan bajak tersebut," kata dia lagi.

4 dari 5 halaman

4 Orang Tewas

Bentrokan pun tak terhindarkan hingga menyebabkan korban tewas dan luka berjatuhan.

Menurut Kapolres Mesuji, Lampung, AKBP Edi Purnomo, jumlah korban tewas akibat bentrok dua kelompok di Register 45 Mesuji, sebanyak empat orang dan tujuh lainnya luka-luka.

"Empat korban meninggal dunia dari kelompok Pematang Panggang Mesuji Raya," kata Kapolres saat dikonfirmasi Antara, Rabu malam kemarin.

Edi melanjutkan empat korban tewas tersebut adalah DI, JN, RI, dan RW. Keempat korban tersebut kini telah berada di kediamannya masing-masing.

Sementara, para korban yang terluka disebabkan senjata tajam dan luka tembak.

"Mereka yakni YI, JO, BI, HO, RT, RN, dan II. Ketujuh korban tersebut telah menjalani perawatan di Klinik Asa Medika Pematang," kata dia.

 

5 dari 5 halaman

200 Personel Polisi Diturunkan

Agar meredam bentrokan susulan terjadi, sebanyak 200 personel gabungan TNI-Polri dikerahkan untuk berjaga di lokasi bentrok antarwarga di kawasan Register 45 Mesuji, Lampung.

"Personel gabungan berjaga untuk mengantisipasi bentrok susulan," kata Kapolres Mesuji, Lampung AKBP Edi Purnomo saat dihubungi dari Bandarlampung, Rabu malam. Dia mengatakan kondisi di lokasi kejadian telah kondusif. Namun pihaknya tetap waspada dan memperketat penjagaan agar tidak terjadi bentrok susulan.

"Mudah-mudahan tidak asa bentrok susulan. Kita juga sudah melakukan koordinasi dengan instansi terkait," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.