Sukses

4 Hal Kasus Rius Vernandes yang Dipanggil karena Menu Garuda Viral

Youtuber Rius Vernandes dilaporkan beberapa anggota Serikat Karyawan Garuda Indonesia karena mengunggah postingan menu makanan maskapai Garuda yang ditulis di kertas ke media sosial

Liputan6.com, Jakarta - YouTuber asal Indoensia Rius Vernandes mendadak jadi sorotan di media sosial karena menggunggah menu makanan maskapai penerbangan Garuda yang ditulis tangan di selembar kertas ke akun media sosial instagram milik pribadinya. Saat itu, Rius sedang melakukan penerbangan Jakarta-Sydney bersama kekasihnya, Elwiyana Monica.

Keduanya kini harus berhadapan dengan hukum atas laporan dugaan tindak pidana pencemaran nama baik maskapai penerbangan Garuda.

YouTuber yang memiliki subscriber 600 ribu ini memang dikenal sering membuat konten ulasan berbagai maskapai penerbangan yang dia tumpangi. Sebagai pemuda yang berprofesi di bidang kuliner, Rius kerap mengulas menu makanan di maskapai berkelas.

Beberapa maskapai penerbangan yang telah Rius review di antaranya, Lion Air, Oman Air, Thai Airways, Japan Airlines,  dan Singapore Airlines.

Namun, kali ini Rius dilaporkan oleh pihak kepolisian terkait kasus menu makanan yang dia posting di instastorynya, yang berbuntut panjang.

Berikut 4 hal terkait kasus Rius Vernandes yang belakangan viral dan dirangkum dari Liputan6.com

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Dilaporkan Serikat Karyawan Garuda

Youtuber Rius Vernandes dilaporkan beberapa anggota Serikat Karyawan Garuda Indonesia (Sekarga) karena mengunggah postingan menu makanan maskapai Garuda yang ditulis di kertas ke media sosial. Menurut mereka hal tersebut dianggap telah mencemarkan nama baik perusahaan. 

"Ada beberapa karyawan Garuda Indonesia yang juga sebagai anggota Sekarga yang mewakili Sekarga telah memasukkan pengaduan kepada pihak Kepolisian atas perbuatan yang berdampak terhadap reputasi perusahaan tempat kami bekerja," kata Ketua Harian Sekarga Tomy Tampatty melalui keterangan resminya, Rabu (17/7/2019).

Tomy menyatakan, ketua dewan pimpinan pusat telah memutuskan untuk mendukung pelaporan tersebut.

"Penyampaian pengaduan ini dilakukan karena kami patuh dengan aturan dan prosedur hukum yang berlaku terkait dengan penggunaan media sosial," ujarnya.

Menurut dia, unggahan tersebut dinilai telah memberi dampak negatif yang merugikan perusahaan tempat mereka mencari nafkah.

Dari laporan itu, Kombes Victor Togi Tambunan menegaskan pihaknya akan segera memanggil pelapor, terlapor, dan juga saksi-saksi guna mendalami kasus ini.

"Saat ini dalam proses mengundang atau memanggil para saksi," kata dia.

3 dari 5 halaman

Postingan Rius Vernandes

Pelaporan ke polisi yang dilakukan anggota Serikat Karyawan Garuda Indonesia (Sekarga) berawal dari unggahan ke akun Instagram milik pribadinya. Di mana menu makanan penerbangan kelas bisnis Garuda Indonesia rute Sydney-Denpasar menggunakan tulisan tangan. Hal ini hingga viral di media sosial.

"Menu yang dibagiin tadi di Business Class @garuda.indonesia dari Sydney-Denpasar. Menunya masih dalam proses percetakan Pak," tulis akun @rius.vernandes. 

Setelah menu yang dibagikan di Business Class Garuda Indonesia diposting di insta story milik pribadinya dan viral, Rius membuat video klarifikasi di kanan YouTubenya dengan judul "Yang sebenarnya terjadi di balik menu tulisan tangan. Garuda business class."

Di dalam video tersebut dia menjelaskan detail mengapa ia memposting menu tulisan tangan di insta storynya. Rius menyebut memang telah menjadi kebiasaannya saat terbang mereview makanan. Termasuk menu makanan di akun media sosial milik pribadinya maupun di kana channel YouTube-nya.

Menurut Rius, postingannya merupakan sebuah informasi sekaligus menjadi masukkan bagi Garuda Indonesia untuk bisa memberikan layanan yang lebih baik.

"Jatuhnya informasi. Justru ini harus dipakai Garuda untuk membenahi dirinya sendiri. Kesempatan ini adalah kesempatan bagus, ini kan kelihatan panik Garuda ini," tutupnya.

4 dari 5 halaman

Polisi Kantongi Barang Bukti

Atas kasus yang menjerat Youtuber Rius Vernandes dan Elwiyana Monica, sejauh ini, penyidik sudah meminta keterangan empat orang saksi.

"Ada empat orang saksi yang sudah kami periksa. Semua saksi berasal dari pihak pelapor (maskapai Garuda)," kata Kasat Reskrim Polresta Bandara Soetta, AKP Alexander Yurikho ketika dihubungi Liputan6.com, Rabu (17/7/2019).

Selain itu, Alexander menyatakan pihaknya juga telah mengantongi dua alat bukti permulaan dalam penyelidikannya.

"Yes, ada dua alat bukti permulaan, yakni keterangan saksi dan dokumen ITE," ucap dia.

Namun demikian, Alex mengatakan proses yang berjalan masih dalam tahap penyelidikan. "Nanti ada mekanisme penegakan hukum berupa gelar akan dijalankan. Untuk menentukan langkah selanjutnya," ujar dia.

Alex pun sudah menjadwalkan pemeriksaan untuk keduanya pada Selasa, 23 Juli 2019 mendatang.

"Undangan klarifikasi sudah kami sampaikan. Seharusnya mereka datang pada hari ini. Tetapi, pihak terlapor meminta untuk diagendakan ulang," ucap dia.

5 dari 5 halaman

Tak Bermaksud Cemarkan Nama Baik

Sementara itu, Rius Vernandes menyatakan dirinya tidak bermaksud mencermakan nama baik siapapun, termasuk PT Garuda Indonesia. Dia pun meminta dukungan warganet terkait kasus hukum yang menimpanya.⁣

"Gw sangat minta support kalian soal ini. Semua nya. Siapa pun. Kalian semua punya suara. Terutama teman2 influencer. Gw harap kalian bisa bantu share dan support gw dalam masalah ini karena gw gak mau di masa depan ketika kita review sesuatu dengan apa adanya, ketika kita memberikan kritisi yang membangun, kita bisa di pidana," ujarnya.⁣

Dia juga menuturkan bahwa dirinya menghormati segala peraturan peraturan hukum yang ada dan akan menjalani semua ini.

"Gua sama sekali tidak merasa mencemarkan nama baik. Gua tidak takut. Tapi tidak ada kah cara yang lebih kekeluargaan dalam menyelesaikan masalah ini," ungkap Rius.

 

 

Desti Gusrina

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.