Bamsoet Temui BJ Habibie, Bahas Apa?

Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla Buka Puasa Bersama Ketua DPR — Ketua DPR RI Bambang Soesatyo memberi sambutan selama acara buka puasa bersama di Rumah Dinasnya di Kawasan Widya Chandra Jakarta, Senin (13/5). Buka Puasa tersebut juga di Hadiri Tokoh Politik dan Petinggi Lembaga Negara. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Koordinator Bidang (Wakorbid) Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo menyambangi kediaman Presiden ketiga RI BJ Habibie di Jalan Patra Kuningan XIII, No 1,3,5, dan 7, Jakarta Selatan.

Bamsoet sapaan Bambang Soesatyo, tiba di lokasi sekitar pukul 16.30 WIB, Senin (15/7/2019) dengan menaiki mobil Tesla Model X berpelat B 1165 RFS warna hitam.

Bamsoet kemudian langsung masuk ke kediaman politikus senior Partai Golkar tersebut. Sementara itu, awak media masih menunggu keterangan Bamsoet mengenai maksud kedatangannya.

Sebelumnya, Bamsoet lebih dulu bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan. Dia membantah bertemu Jokowi untuk mencari dukungan. Dia mengklaim pertemuan tersebut hanya membahas terkait partai.

"Tidak ada dukung mendukung. Enggak ada restu merestui juga enggak ada," kata Bamsoet usai bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (15/7/2019).

Dia menjelaskan dalam pertemuan tersebut hanya membahas dan berdiskusi terkait partai. Dan tidak membahas terkait pencalonan dirinya jadi ketua partai beringin tersebut.

"Enggak ada soal calon calonan. Kita diskusi aja itu," kata Bamsoet.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

KEtum Goklar tunjuk Bambang Soesatyo jadi Ketua DPR RI

2 dari 2 halaman

Dukungan

Sebelumnya Barisan Pemuda Partai Golkar (BPPG) mendorong Bamsoet menyelamatkan partai. BPPG menilai, Bamsoet sosok yang memenuhi syarat untuk memimpin partai.

"Kami sangat mendukung dan mendorong Bamsoet sebagai kader terbaik partai untuk maju dalam munas (musyarawah nasional) mendatang," kata Inisiator BPPG Abdul Aziz, kemarin.

Bagi Abdul Aziz, Bamsoet satu-satunya figur yang dianggap mampu untuk mengambil tongkat estafet kepemimpinan partai karena dia bersih. Golkar tidak ingin kembali tersandera oleh pimpinan yang berpotensi mendapat masalah hukum di kemudian hari.

Reporter: Ronald

Sumber: Merdeka