Sukses

3 Prank Youtubers yang Resahkan Warga, dari Tuyul sampai Pocong

Salah satu Youtuber yang nekat melakukan prank adalah Erlanggs. Ia membuat prank tuyul hingga pocong demi popular di YouTube.

Liputan6.com, Jakarta - YouTube menjadi sebuah media sosial yang sedang digandrungi masyarakat. Muncul berbagai content creator yang berlomba-lomba untuk membuat konten menarik perhatian.

Hal itu dilakukan agar bisa menjadi popular di YouTube. Sayangnya, ketika ingin menjadi trending atau popular di YouTube, ada sebagian orang menggunakan cara yang merugikan masyarakat.

Salah satunya seperti konten prank atau menjahili orang. Prank ini sengaja dibuat sebenarnya bertujuan untuk lucu-lucuan saja.

Namun belakang, aksi prank yang dibuat justru meresahkan masyarakat. Salah satu Youtuber yang nekat melakukan prank adalah Erlanggs. Ia membuat prank tuyul hingga pocong demi popular di YouTube.

Berikut 3 prank YouTube yang meresahkan masyarakat dibuat Erlanggs dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Prank Tuyul di Beji

Gegara usil menyamar jadi tuyul, seorang anak di Depok ditangkap Tim Jaguar Polresta Depok. A (13) diamankan saat aksi usilnya tuyul di kawasan Tanah Baru, Beji, Kota Depok, sekira pukul 02.00 WIB dini hari.

"Jadi kali ini yang kami temukan ini nge-prank tuyul, dia tidak memakai baju hanya memakai celana. Tapi celananya itu plastik berwarna putih yang dia pakai," kata Katim Jaguar Iptu Winam Agus di Mapolresta Depok, Pancoran Mas, Depok, Sabtu, 13 Juli 2019.

Saat diamankan, A mewarnai kepalanya sampai putih dengan tepung. Selain itu kepalanya juga digunduli.

"Jadi dibuat mirip tuyul. Kepala plontos dan diwarnai putih pakai tepung," ungkapnya.

A pun kemudian diberi nasihat untuk tidak mengulangi perbuatannya. Ketika ditanya, A ternyata masih sekolah di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP).

"Kami beri nasihat dan arahan, karena ini bahaya bila ada orang yang melintas dan memiliki riwayat penyakit jantung, kan. Kemudian juga dia bisa jadi sasaran orang yang di-prank-nya dan berujung ke tindak kriminal," ujarnya.

Kepada petugas, A mengaku nge-prank tuyul hanyalah untuk konten di media sosial. Dia membuat konten video bersama teman-temannya.

"Pas kami datang teman-temannya itu sudah menunggu dan langsung merekam dari jarak sekira 50 meter. Untuk konten katanya, tapi kami cek di instagramnya itu tidak," paparnya.

Winam menuturkan, aksi prank tersebut bisa membahayakan apabila korbannya memiliki riwayat penyakit yang sewaktu-waktu bisa kumat akibat terkejut atas ulah jahilnya tersebut.

 

3 dari 4 halaman

2. Prank Pocong di Juanda

Aksi prank ini kembali dilakukan di Depok. Kali ini dalam aksinya, pelaku bersembunyi di sudut-sudut gang lain sambil merekam.

Seorang ibu berdaster terkaget ketika pocong itu keluar. Si ibu pun marah. Ketika tahu sedang dikerjai oleh Erlanggs dan kawan-kawannya, Lilis yang menjadi korban menyesalkan video diunggah pada channel YouTube tanpa persetujuannya.

Lilis juga meminta Erlanggs dan kawan-kawan datang langsung dan meminta maaf kepadanya.

Selain itu, Erlangga dan kawan-kawannya juga diberi sanksi membersihkan taman di Jalan H Beden. Taman tersebut adalah taman RT 010 RW 02 yang berada persis di jalan depan Gang H Beden. Keusilan Erlangga dan teman-temannya ini pun sempat dimediasi oleh polisi setempat.

 

4 dari 4 halaman

3. Prank Pocong di Pondok Labu

Tak berhenti sampai disitu, prank pocong tak hanya mengegerkan warga Depok dan sekitarnya. Prank kali ini dilakukan di daerah Pondok Labu, Jakarta Selatan.

Dalam aksinya, Erlanggs menakut-nakuti pengendara motor. Tentunya aksi Ini sangat membahayakan bagi pengendara yang dapat menyebabkan kecelakan.

Mereka mungkin saja dipukuli warga sekitar maupun para pengendara karena tidak terima dengan apa yang dilakukan.

 

Reporter: Desti Gusrina

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.