Sukses

PPP: Jokowi Akan Bertemu Ketum Parpol Koalisi Bulan Ini

Kata Arsul, dalam pembicaraan dengan pimpinan koalisi juga bisa membahas isu reshuffle kabinet.

Liputan6.com, Jakarta - Partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Kerja (KIK) berencana membicarakan perubahan koalisi dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Juli ini. Kepada parpol koalisi, Jokowi sudah menyampaikan akan bicara jika partai pendukung bertambah.

"Itulah yang akan dibahas saya kira dalam pertemuan dengan para ketum parpol dengan Pak Jokowi, karena Beliau sudah menyampaikan untuk ini sebelum diputuskan terlebih dahulu akan bicara dengan ketum parpol koalisi," ujar Sekjen PPP Arsul Sani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (15/7/2019).

Kata Arsul, dalam pembicaraan dengan pimpinan koalisi juga bisa membahas isu reshuffle kabinet.

"Bahkan, barangkali kalau isu yang selama ini menggelending soal reshuffle itu akan dilakukan, mungkin akan reshuffle," ucapnya.

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf itu mengatakan, Jokowi masih mempertimbangkan apakah reshuffle bakal dilakukan sebelum pelantikan atua setelah. Hal itu juga akan dibicarakan dengan ketua umum partai.

"Lagi ditimbang Pak Jokowi belum dijawab sekarang. Apakah itu akan fix dilakukan, kalau misalnya yang direshuffle itu termasuk menteri yang berasal dari parpol tentu Pak Jokowi akan berkomunikasi dengan parpol asalnya," kata Arsul.

Di sisi lain, dia mengatakan PPP siap menyodorkan nama di internal partai yang sesuai dengan kriteria menteri berani ala Presiden Jokowi. Namun, siapa orangnya, Arsul mengatakan baru akan menyerahkan setelah Jokowi memutuskan memberikan jatah menteri kepada PPP.

"Ya tentu ada. Cuma kan orangnya siapa tergantung nanti PPP dengar dulu mau dikasih apa," kata Arsul.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tidak Incar Pos Menteri

Secara spesifik, dia mengatakan nama yang beredar adalah Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa dan para perempuan Fraksi PPP di DPR, tanpa menyebut nama.

"Kita lihat siapa yang di-backup Pak Jokowi. Tentu yang yang sesuai dengan kapasitasnya bisa atau tidak, katakanlah bekerja di portofolio yang Beliau ingin PPP membantunya," kata anggota Komisi III itu.

Arsul mengaku PPP tidak mengincar salah satu pos menteri. PPP ikhlas mendapatkan kursi apa pun.

Sementara, Arsul menilai pernyataan Jokowi meminta menteri berani adalah orang yang bisa bekerja tidak linear dan out of the box. Kata dia hal tersebut bukan sinyal Jokowi cenderung tertarik mengambil orang non-parpol.

"Di non-parpol banyak orang yang thinking and moving out the box, di parpol pun saya kira kalau dicari enggak kurang juga," kata dia.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.