Sukses

160 Bangunan Rusak Akibat Gempa di Maluku Utara

Berdasarkan hasil pengamatan BMKG, gempa di Halmahera Selatan berpotensi merusak.

Liputan6.com, Jakarta - 160 bangunan dilaporkan rusak akibat gempa 7,2 magnitudo yang mengguncang wilayah Halmahera Selatan, Maluku Utara pada Minggu 14 Juli 2019 sore.

Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono mengungkapkan, berdasarkan hasil pengamatan, gempa Halmahera Selatan berpotensi merusak.

"Laporan terbaru menunjukkan bahwa gempa yang terjadi menimbulkan banyak kerusakan bangunan rumah. Tercatat sedikitnya 160 bangunan rumah mengalami kerusakan," kata Daryono dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Senin (15/7/2019).

Menurut Daryono, secara tektonik wilayah Halmahera Selatan termasuk kawasan seismik aktif gempa. Ia mengatakan, gempa yang sering terjadi di Halmahera Selatan tercermin dari peta seismisitas regional dengan klaster aktivitas gempanya cukup padat.

"Sesar Sorong-Bacan inilah pemicu Gempa Halmahera Selatan," ucap Daryono.

Di sisi lain, Daryono mengimbau, agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, khususnya mengenai gempa.

"Untuk sementara warga masyarakat agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Dikhawatirkan masih terjadi gempa susulan yang kekuatannya signifikan. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan, sebelum anda kembali kedalam rumah," terang Daryono.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Berpotensi Tsunami

Gempa bermagnitudo 7,2 SR mengguncang wilayah Maluku Utara, pada Minggu (14/7/2019) pukul 16.10 WIB.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakui akun twitter @infoBMKG menyatakan, pusat gempa berada 0.59 Lintang Selatan dan 128.06 Bujur Timur atau berjarak 62 kilometer dari timur laut Labuha, Maluku Utara.

BMKG juga menginformasikan, gempa tersebut berada dalam kedalaman 10 kilometer. BMKG menyatakan, gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan hingga saat ini akibat gempa tersebut. Gempa terasa hingga Manado, Ambon, Ternate, Namlea, Gorontalo, Sorong dan Bolang Mongondow.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.