Sukses

TKN: Ingin Ada Check and Balance, Jokowi Sebut Jadi Oposisi Itu Mulia

Usai pertemuan Jokowi dan Prabowo, banyak yang menilai kubu 02 akan bergabung ke pemerintahan.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi menyinggung soal oposisi dalam pidato kemenangannya bertajuk Visi Indonesia. Menurut Jokowi, memilih menjadi oposisi adalah keputusan mulia.

Direktur Program Tim Kampanye Nasional TKN Jokowi-Ma'ruf, Aria Bima menyampaikan, kalimat itu merupakan penekanan dari Jokowi tentang pentingnya check and balance dalam sebuah negara demokrasi. 

"Itu adalah satu yang mulia karena oposisi juga berguna bagi pendukung 01 untuk mengawal janji-janjinya. Jadi itu saja yang ingin disampaikan bahwa Pak Jokowi bukan kemudian menginginkan pemerintahan yang tanpa oposisi," jelasnya di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu 14 Juli 2019 malam.

Menurut dia, usai pertemuan Jokowi dan Prabowo, banyak yang menilai kubu 02 akan bergabung ke pemerintahan. Hal ini, lanjut dia, dikhawatirkan akan terjadi oleh sejumlah pihak.

"Karena hasil pertemuan kemarin hampir sosial media dan media mainstream online menyebutkan kekhawatiran terjadinya pemerintahan yang tanpa oposisi. Maka statement tadi menunjukkan demokrasi perlu ada oposisi yang kritis karena oposisi adalah tidak hanya mengawal janji pemerintah tapi juga ikut membantu para pendukung 01 supaya Jokowi-Ma'ruf menepati janji," jelasnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jangan Tebar Kebencian

Presiden terpilih Jokowi mempersilakan kepada partai politik di luar koalisinya untuk menjadi oposisi. Menurutnya, menjadi oposisi merupakan pilihan yang mulia.

Hal ini disampaikan Jokowi saat memberikan Pidato Visi Indonesia di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat.

"Silakan jadi oposisi, oposisi itu sangat mulia," kata Jokowi, Minggu (14/7/2019).

Mantan Gubernur DKI Jakarta mengingatkan, oposisi jangan hanya mengedepankan kebencian dan dendam saja, melainkan kritik dapat yang positif dan membangun.

"Asal jangan oposisi yang menimbulkan dendam, asal jangan oposisi yang menimbulkan kebencian," ucap Jokowi.

 

Reporter: Hari Ariyanti

Sumber: Merdeka

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.