Sukses

Top 3 News: Peran 3 Tersangka Kasus Ikan Asin hingga Resmi Ditahan

Top 3 News, Galih Ginanjar, Rey Utami dan Pablo Benua kini terancam 6 tahun penjara atas kasus bau ikan asin.

Liputan6.com, Jakarta - Top 3 News, usai ditetapkan tersangka, Galih Ginanjar, Rey Utami, dan Pablo Benua kini resmi ditahan. Tiga hari sudah mereka mendekam di Polda Metro Jaya atas kasus bau ikan asin yang melibatkan Fairuz A Rafiq.

Sejumlah temuan baru pun terungkap saat pemeriksaan terhadap ketiganya dilakukan. Masing-masing punya peran dalam video yang mempermalukan Fairuz terkait bau ikan asin.

Pablo Benua berperan sebagai pemilik akun Youtube. Rey Utami berperan sebagai pemilik akun email untuk membuat akun Youtube tersebut. Sedangkan Galih Ginanjar sebagai seseorang yang menyampaikan pernyataan dengan menyebut mantan istrinya bau ikan asin.

Sementara itu, kasus pembunuhan bocah 10 tahun di Bogor menemui babak baru. Belakangan diketahui pelaku yang tak lain adalah kakak kandung korban diduga mengalami gangguan jiwa semenjak Suyatmi (49), ibunya sakit-sakitan. 

Bahkan ada warga yang mengatakan, Nasrudin (pelaku) mengalami gangguan kejiwaan karena mendalami ilmu kebatinan. 

Nasrudin (29) menusuk adiknya MR (10) saat tidur lelap disamping AR (14) kakaknya di ruang tamu, depan televisi, Kamis malam, 11 Juli 2019. Secara tiba-tiba dia menusuk dada dan perut adiknya yang bungsu dengan menggunakan gunting.

Dari Jakarta, peristiwa bersejarah terjadi pada Sabtu pagi, 13 Juli 2019 di Stasiun Mass Rapid Transit (MRT) Lebak Bulus Jakarta. Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Prabowo Subianto bertemu dalam suasana penuh kehangatan.

Bagi Jokowi dan Prabowo, momen tersebut mengisyaratkan bahwa tak ada lagi lawan, 01 dan 02, serta kecebong dan kampret. Yang ada hanya sahabat, saudara dan kawan.

Berikut berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Sabtu, 13 Juli 2019:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Nasib 3 Tersangka Kasus Ikan Asin

Kasus bau ikan asin sudah memasuki tahap baru. Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya pun telah menetapkan tiga orang tersangka.

Ketiga orang tersangka kasus ikan asin ini adalah Galih Ginanjar serta pasangan suami istri Pablo Benua dan Rey Utami.

Atas perbuatannya, ketiganya dijerat Pasal 27 Ayat 1, Ayat 3 Jo Pasal 45 Ayat 1 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik dan Pasal 310, Pasal 311 KUHP. Ancaman hukumannya lebih dari 6 tahun penjara.

 

Selengkapnya...

3 dari 4 halaman

2. Pemuda yang Tusuk Adiknya hingga Tewas Diduga Dalami Ilmu Kebatinan

Nasrudin (29) dengan sadis menusuk adiknya MR (10) hingga tewas pada Kamis 11 Juli 2019 malam. Peristiwa sadis di Kelurahan Cikaret, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor itu menggemparkan warga sekitar.

Pelaku sudah diamankan polisi dan tengah menjalani pemeriksaan kejiwaannya di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Marzoeki Mahdi Bogor.

Menurut keluarganya, pelaku memang memiliki riwayat sakit jiwa. Pada tahun 2017, pelaku sempat rawat jalan ke RSJ Marzoeki Mahdi. Hanya saja, sejak akhir tahun 2018, pelaku sudah berhenti minum obat karena dianggap sudah sembuh.

 

Selengkapnya...

4 dari 4 halaman

3. Mereka yang Punya Andil Mempertemukan Jokowi dan Prabowo

MRT dan Sate Khas Senayan di FX Sudirman kini menjadi saksi sejarah pertemuan antara Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan Prabowo Subianto. Bagaimana tidak, di dua lokasi inilah, pertemuan antara dua tokoh penting negeri ini akhirnya bisa terwujud pada Sabtu (13/7/2019) pagi.

Lantas, siapa sajakah sosok yang dianggap mempunyai andil cukup besar dalam pertemuan Jokowi dan Prabowo?

Wakil Presiden Jusuf Kalla disebut memiliki peran yang sangat besar di balik pertemuan presiden terpilih Jokowi dan Prabowo Subianto. Hal ini diungkap oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono.

Arief mengaku dirinya kerap berkomunikasi dengan JK sejak 1 Mei lalu. Poinnya adalah agar apa pun hasil Pilpres bisa diterima kedua belah pihak dan kemudian mempersatukan kembali para pendukung 01 dan 02.

 

Selengkapnya...

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.