Sukses

Munas Golkar Sebelum Pelantikan Dinilai Untungkan Pemerintahan Jokowi

Jika Munas Golkar dilakukan sebelum pelantikan, Jokowi bisa langsung berkoordinasi dengan ketua umum defenitif.

Liputan6.com, Jakarta -P Dorongan Munas Golkar agar dipercepat disuarakan sejumlah kader. Agenda penting partai yang seharusnya berlangsung Desember diminta maju menjadi Agustus atau September.

Pengamat kebijakan publik, Trubus Rahardiansyah, menilai tak masalah jika Munas Golkar dipercepat. Hal itu untuk memberi kepastian kepada negara dan rakyat agar pemerintahan Jokowi - Ma'ruf Amin bisa melaksanakan tugasnya.

"Munas sebelum pelantikan justru menguntungkan pemerintah dan rakyat. Karena kalau setelah pelantikan diselenggarakan Munas, pasti terjadi ketidakpastian yang bisa mengguncangkan situasi," kata Trubus saat dikonfirmasi, Jumat (5/7/2019).

Jika itu dilakukan sebelum pelantikan, Jokowi bisa langsung berkoordinasi dengan ketua umum defenitif. Dengan begitu, penyusunan menteri di kabinet dan program kerja bisa selaras berjalan.

"Artinya siapa pun ketum partai, bisa mengonsolidasikan barisannya ke Pak Jokowi," jelas Trubus.

Dia menambahkan, ada beberapa dampak bila Munas Golkar tidak dilaksanakan segera. Menurut dia, bisa saja itu mempengaruhi kinerja pemerintahan Jokowi-Ma'ruf jika Menteri yang dipilih tak selaras dengan Ketum Golkar yang baru.

"Kebijakan-kebijakan semakin kritis manakala kemudian orang-orang yang dipilih enggak nyambung dengan ketua partai yang terpilih nanti. Yang sekarang ini kan Airlangga Hartanto mendukung Jokowi, kalau misalnya nanti bukan Airlangga yang terpilih, pasti terjadi kerancuan," tukasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tentukan Waktu Munas

Wakil Koordinator Bidang Pratama DPP Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet)  akan segera bertemu Ketua Umum Airlangga Hartarto untuk membicarakan penyelenggaraan Musyawarah Nasional (Munas). 

Ketua DPR itu telah menyatakan siap bersaing sebagai calon ketua umum bersaing dengan Airlangga Hartarto.

"Iya, kan kita rapat pleno pun belum, bagaimana kita maju Munas," ujar pria yang akrab disapa Bamsoet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (5/7/2019).

Bamsoet menilai, Munas tidak harus diselenggarakan Desember. Keputusan tanggal penyelenggaraan Munas, kata dia, harus disepakati melalui mekanisme rapat pleno.

"Karena Desember juga tidak bisa, karena jadwal Munas gak bisa ditentukan oleh orang per orang. Bukan oleh saya atau oleh siapa pun, ditentukan oleh kesepakatan di rapat pleno," kata Bamsoet.

Pertemuan dengan Airlangga itu juga untuk mendeklarasikan maju sebagai calon ketua umum.

Besok malam, Bamsoet akan menemui senior partai Golkar Syarif Budisutarjo dan Fadel Muhammad.

"Kita akan upayakan secepatnya. Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita diterima dengan Pak Airlangga untuk menyampaikan niat," kata Bamsoet.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini