Kualitas Udara Jakarta Buruk, Puluhan Warga Gugat Anies dan Presiden

Kualitas Udara Jakarta Buruk, Puluhan Warga Gugat Anies dan Presiden

Puluhan warga menggugat Gubernur Anies Baswedan hingga Presiden Joko Wdodo atau Jokowi terkait buruknya kualitas udara di Jakarta. Menanggapi hal itu, Anies Baswedan akan mengganti sejumlah bus yang lebih ramah lingkungan.

Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Jumat (5/7/2019), sebanyak 31 orang yang tergabung dalam Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, Green Peace Indonesia, dan Wahana Lingkungan Hidup, menggugat pemerintah melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Pengajuan gugatan oleh warga karena Jakarta menempati peringkat pertama dengan kualitas udara terburuk di dunia.

Sementara itu, berdasarkan data pemantau udara AirVisual yang merekam data dari dua stasiun pemantau milik Kedubes Amerika, BMKG, serta empat alat AirVisual.

"Pertama alat pantau kurang banyak. Sudah banyak bukti kita menghirup udara tidak sehat selama 150 hari," kata aktivis Bondan Andrianu.

Kondisi udara Jakarta yang berada di level sangat tidak sehat dapat menimbulkan sejumlah risiko kesehatan, mulai dari penuaan dini pada kulit, autisme anak, gangguan kesehatan hanin bagi ibu hamil, bahkan kanker dan jantung.

Menanggapi gugatan tersebut, Gubernur Anies Baswedan melakukan berbagai langkah seperti mewajibkan perpanjangan izin ratusan bengkel dan pom bensin resmi, memiliki kemampuan uji emisi, dan mengganti bus yang menyebabkan polusi.

"Disel akan menggunakan baterai. PLN sudah ada baterai itu. Bus-bus yang mengeluarkan asap tinggi sekarang sudah mulai digantikan," ujar Anies Baswedan.

Tentunya kualitas udara yang bersih juga tidak terlepas dari peran masyarakat, dengan beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum.

Ringkasan

Oleh Karlina Sintia Dewi pada 05 July 2019, 12:06 WIB

Video Terkait

Spotlights