Sukses

Kejagung Akan Urus 2 Jaksa yang Kena OTT KPK

Langkah tersebut dilakukan untuk dua jaksa yakni Yadi Herdianto (YH) dan Yuniar Sinar Pamungkas (YSP) yang hingga kini masih berstatus terperiksa.

Liputan6.com, Jakarta - Kejaksaan Agung (Kejagung) akan mengusut dua jaksa Kejati DKI Jakarta yang tertangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Pada hari ini, Senin 01 Juli 2019 sesuai dengan janji kami, kita sudah mulai melakukan pemeriksaan dan akan diterbitkan Surat Perintah Penyelidikannya. Inilah yang dapat kami pastikan dan sebagai bentuk komitmen Kejaksaan dalam mendukung KPK," tutur Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Mukri dalam keterangannya, Senin (1/7/2019).

Langkah tersebut dilakukan untuk dua jaksa yakni Yadi Herdianto (YH) dan Yuniar Sinar Pamungkas (YSP) yang hingga kini masih berstatus terperiksa.

Sementara Asisten Bidang Tindak Pidana Umum (Aspidum) Kejati DKI Jakarta Agus Winoto sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap penanganan perkara penipuan investasi sebesar Rp 11 miliar di Pengadilan Negeri Jakarta Barat.

"Pada hari Senin ini telah dilakukan pemeriksaan oleh jajaran Jaksa Agung Muda Intelijen dan Direktorat A pada Jamintel untuk dilakukan Penyelidikan terkait keterlibatan YSP dan YH," jelas dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Juga Diproses Soal Kode Etik

Jika keduanya terbukti terlibat korupsi, maka akan diserahkan ke Bidang Tindak Pidana Khusus Kejagung untuk proses hukum selanjutnya. Keduanya pun masih harus mempertanggungjawabkan masalah tersebut lewat proses pemeriksaan pelanggaran Kode Etik Perilaku Jaksa yang ditangani oleh jajaran Bidang Pengawasan.

"Kejaksaan Agung meminta semua pihak dan masyarakat, mempercayakan penangaan kasus kedua oknum jaksa YSP dan YH kepada Kejaksaan sebagai bentuk komitmen pemberantasan korupsi dari korps adhyaksa, dan kami sangat mengapresiasi serta terimakasih atas sinergi bersama KPK yang dilakukan saat ini," Mukri menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.