Sukses

PUPR Targetkan Bangun 11 Ribu Hunian Tetap untuk Korban Gempa Palu

Prioritas hunian tetap ini bukan hanya mereka yang tinggal di hunian sementara. Tapi juga yang berada di zona merah.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan membangun 11 ribu hunian tetap untuk korban bencana di Donggala, Sigi, dan Palu.

Adapun 3 tahap pembangunan awal dilakukan di Pombewe, Tondo dan Duyu. Pada tahap awal ini, PUPR menggandeng bantuan dari Yayasan Buddha Tzu Chi, yang menggarap sekitar 3 ribu unit.

"Perhitungan sementara kebutuhannya ini kan 11 ribu, sementara 11 ribu. Berarti dari luar 3 ribu, pemerintah harus sediakan 8 ribu rumah kurang lebih," ucap Dirjen Cipta Karya PUPR Danis Sumadilaga di Palu, Sulawesi Tengah, Senin (1/7/2019).

Sementara, kata Danis, jika ada pihak yang ingin membantu pembangunan hunian tetap untuk para korban gempa maka beban pemerintah pun akan berkurang.

"Kita tinggal kurangi saja yang 8 ribu itu. Kan nanti bertahap ada tahap satu sampai tiga. Tapi yang pasti lahan juga sudah ada," jelas Danis.

Dia menuturkan, prioritas hunian tetap ini bukan hanya mereka yang tinggal di hunian sementara. Tapi juga yang berada di zona merah.

"Dan di zona merah juga," pungkasnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pacu Roda Perekonomian

Sementara Menko Polhukam Wiranto pada Senin, (1/7/2019) meletakan batu pertama untuk pembagunan tahap awal kawasan hunian tetap untuk korban bencana di Sigi, Donggala, dan Palu.

Wiranto mengatakan, dalam tahap pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi bencana di Donggala, Sigi, dan Palu, agar melibatkan peran serta para pengusaha lokal.

"Pada kesempatan yang baik ini saya menghimbau agar pelaksanaan tahap rehabilitasi dan rekonstruksi melibatkan peran serta masyarakat dan pengusaha lokal," ucap Wiranto.

Tujuannya adalah, masih kata dia, memacu roda perekonomian daerah dan masyarakat.

"Sekaligus untuk menumbuhkan rasa ikut memiliki, dan meminimalkan ekses-ekses negatif yang mungkin timbul. Kalau hal ini bisa terwujud, saya yakin tahap ini akan dapat diselesaikan dengan lebih cepat," jelas Wiranto.

Dia menuturkan, dengan melibatkan penguasa lokal, para pengusaha-pengusaha di daerah bisa mendapatkan pekerjaan.

"Dan itu memang anjuran Presiden, bahwa selalu ikutkan pengusaha lokal. Dan ini saya sampaikan di saudara-saudara sekarang semuanya, supaya menjadi perhatian juga para pelaksana nanti," ujar Wiranto.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.