Sukses

Perempuan Bawa Anjing ke Masjid di Bogor Memiliki Riwayat Depresi

SM berteriak histeris saat diperiksa di kantor polisi.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang perempuan berinisial SM (52), yang membawa anjing ke dalam Masjid Al Munawaroh di Sentul, Bogor, Jawa Barat, diduga mengalami depresi atau gangguan psikologi.

Dugaan itu diperoleh setelah SM diperiksa di kantor polisi. Saat diperiksa, perempuan tersebut berteriak-teriak histeris dan memberikan keterangan berbelit-belit.

"Saat pemeriksaan tadi malam, SM emosinya meluap dan tidak memberikan keterangan secara konsisten, seperti depresi berat sehingga sulit diperiksa," kata Kapolres Bogor AKBP Andi M Dicky, Senin (1/7/2019).

Berdasarkan keterangan dari suaminya, lanjut Dicky, SM memiliki riwayat masalah kejiwaan. Hal tersebut dibuktikan dari rekam medis yang dikeluarkan dua rumah sakit tempat SM berobat.

"Dari keterangan suaminya, yang bersangkutan memiliki gangguan kejiwaan. Pada saat kejadian itu, suaminya juga mengaku tidak ada di masjid. Jadi tuduhan suaminya akan nikah lagi di masjid itu masih simpang siur," katanya.

Namun demikian, bukan berarti penyelidikan SM berhenti. Kepolisian membawa perempuan itu menjalani pemeriksaan kejiwaan di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

"Untuk memastikan hal itu, SM akan dibawa ke RS Kramatjati untuk dilakukan observasi apakah memiliki gangguan kejiwaan atau tidak," ucap Dicky.

Ketua MUI Kabupaten Bogor KH Mukri Aji menyatakan, para ulama dan tokoh masyarakat sepakat perkara ini dituntaskan secara terbuka agar kejadian serupa tidak terulang.

"Hewan tidak layak ke masjid, apalagi yang bersangkutan masuk memakai sepatu.Kita percayakan kasus ini kepada polisi," kata Mukri.

Mukri meminta masyarakat tidak terprovokasi dengan kasus tersebut. Ia berharap kasus itu menjadi pembelajaran bagi semua pihak.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kronologi

Sebelumnya, video yang memperlihatkan seorang perempuan yang membawa anjing ke dalam Masjid Al Munawaroh Sentul City, Kabupaten Bogor, Jawa Barat viral di media sosial. Perempuan berinisial SM itu kemudian diamankan polisi.

Berdasarkan keterangan beberapa orang saksi, SM sambil menggendong anjing secara tiba-tiba masuk ke dalam masjid tanpa melepas alas kaki. Dia datang untuk mencari suaminya yang katanya akan menikah di masjid tersebut.

Melihat hal tersebut, salah seorang petugas keamanan masjid dan jemaah menegur serta memintanya untuk keluar dari area masjid. Akan tetapi, SM justru mengamuk dan melepaskan hewan peliharaannya itu di atas karpet masjid.

"Saat dicegah dan dihalangi namun perempuan itu melakukan perlawanan. SM tetap akan masuk ke dalam untuk mencari suaminya yang akan nikah di masjid itu," ujar Dicky.

Petugas keamanan masjid dan jemaah yang hendak melaksanakan salat zuhur terus berupaya menghalang-halangi perempuan paruh baya itu agar tidak masuk ke dalam masjid. Sementara sejumlah jemaah lainnya mengusir anjing yang sengaja dilepas oleh SM.

Para jemaah akhirnya berhasil menggiring SM keluar dari area masjid. Tak lama kemudian polisi tiba dan membawanya ke kantor polisi setelah sebelumnya dibawa pulang ke rumahnya terlebih dulu.

Menurut keterangan beberapa warga, SM sengaja membawa anjing untuk mengendus keberadaan suaminya yang dikabarkan hendak menikah lagi di Masjid Al Munawaroh pada Minggu 30 Juni 2019.

"Mungkin dia pikir anjing itu bisa mencium keberadaan suaminya jika benar ada di sana," ujar salah seorang warga yang enggan disebut namanya.

Tak hanya itu, saat hendak menuju masjid SM sempat memarahi setiap jemaah yang ditemuinya tanpa alasan.

"Sudah kayak orang stres, setiap orang dimarahi," katanya.

Ketua DKM Masjid Al Munawaroh Ustaz Ade Sefurohim membantah bahwa Minggu siang tadi di masjid tersebut akan ada acara akad nikah warga setempat.

"Kalau ada acara pernikahan biasanya paling tidak seminggu sebelumnya ada pemberitahuan ke saya. Ini tidak ada sama sekali," ucap Ade.

Perihal SM masuk ke dalam masjid tanpa membuka alas kaki sambil membawa anjing, menurutnya dianggap sebagai bentuk penistaan agama. Karena itu, dia berharap pihak kepolisian memproses SM sesuai hukum yang berlaku.

"Agar tidak melebar ke mana-mana, harus diselesaikan secara adil. Saya khawatir umat marah melihatnya dan banyak yang datang dari mana-mana ke sini," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.