Sukses

Jika Megawati Tak Jadi Ketum, PDIP Bakal Pecah?

PDIP membutuhkan sosok pemimpin yang kuat, berkarakter, mampu mempersatukan seluruh elemen dan komponen di partai.

Liputan6.com, Jakarta - Pengurus PDIP Jawa Barat menilai belum ada sosok yang bisa menggantikan Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum partai. Ketua DPD PDIP Jabar, TB Hasanuddin menyatakan semua pengurus di tingkat kabupaten kota serta para calon anggota legislatif sepakat mengusulkan Megawati meneruskan kepemimpinannya periode 2019-2024.

"100 persen keinginannya sama (ingin Megawati tetap ketum). Itu merupakan aspirasi dari bawah," katanya ditemui di Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Jumat (21/6/2019).

Menurutnya, PDIP membutuhkan sosok pemimpin yang kuat, berkarakter, mampu mempersatukan seluruh elemen dan komponen di partai. Di sisi lain, semua indikator itu belum dimiliki kader lain meski yang berstatus senior sekalipun.

Pria yang mencalonkan diri dalam Pilgub Jabar 2018 itu mengaku tidak bisa membayangkan PDIP dipimpin selain Megawati. Bahkan jika itu terjadi, maka akan terjadi permasalahan di internal pengurus dan kader.

"Satu-satunya yang kami anggap bisa, mampu dan layak itu adalah hanya Bu Mega. Saya tidak bisa bayangkan muncul pemimpin yang lain, enggak ngerti saya. Akan ada faksi kalau bukan Bu Mega," jelasnya.

Disinggung keinginan regenerasi yang sempat diutarakan Megawati dalam kursi pimpinan partai, TB beranggapan situasinya belum memungkinkan.

"Beliau maunya begitu. Tapi kami sudah membayangkan apa yang terjadi kalau tidak beliau. Jadi dengan segala hormat ibu harus turun lagi, sampai kapan? ya tidak tahu," jelasnya.

"Ketua Umum itu harus memiliki kemampuan menjaga kohesi intern, itu yang paling penting. Karena ideologi kan sama, tapi latar belakang kadernya sangat heterogen. Belum ada yang mampu selain Bu Mega," lanjutnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Potensi Kader Lain

Sementara ketika ditanya terkait potensi Puan Maharani atau Hasto Kristianto, TB memilih untuk menjawab normatif. Semua yang disampaikannya tidak menyinggung satu atau dua kader.

"Saya tidak berbicara soal si A, B, C. Sekarang intinya masih butuh figur Megawati. Tidak tahu ke depannya ini tidak terlepas dari kondisi dan situasi intern dan ekstern," imbuhnya.

"Pengurus Jabar pengen Bu Mega. Kami sudah ikrar, meminta dengan paksa Bu Mega maju lagi untuk persatuan kami," pungkasnya.

Diketahui, Kongres V PDIP dipercepat menjadi 8-10 Agustus 2019 di Bali yang seharusnya digelar pada 2020. Salah satu agenda yang diselenggarakan adalah terkait pemilihan ketua umum.

Reporter : Aksara Bebey

Sumber: Merdeka

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Dr.(H.C.) Hj. Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri adalah Presiden Indonesia ke 5 periode  23 Juli 2001 — 20 Oktober 2004.
    Dr.(H.C.) Hj. Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri adalah Presiden Indonesia ke 5 periode 23 Juli 2001 — 20 Oktober 2004.

    Megawati Soekarnoputri

  • Dr.(H.C.) Hj. Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri adalah Presiden Indonesia ke 5 periode  23 Juli 2001 — 20 Oktober 2004.
    Dr.(H.C.) Hj. Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri adalah Presiden Indonesia ke 5 periode 23 Juli 2001 — 20 Oktober 2004.

    Megawati

  • PDIP