Sukses

Novel Baswedan Ungkap Polisi Diduga Terlibat Penyerangannya ke Tim Gabungan

Novel Baswedan berkali-kali menyebut ada anggota Polri yang diduga terlibat dalam kasus penyerangannya. Namun, dia tidak pernah mengungkap nama polisi itu.

Liputan6.com, Jakarta - Novel Baswedan berkali-kali menyebut ada anggota Polri yang diduga terlibat dalam kasus penyerangannya. Namun, dia tidak pernah mengungkap nama polisi itu, ke penyidik sekalipun.

Pada investigasi terakhir, dia akhirnya membeberkan nama polisi yang diduga terlibat kasus penyerangannya ke tim gabungan bentukan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.

Hal itu diungkapkan anggota tim pengacara Novel Baswedan, Arif Maulana yang juga Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta.

"Tadi keterlibatan anggota kepolisian ada pertanyaan yang diajukan oleh salah satu anggota tim kepada Mas Novel. Nah beliau menyebutkan nama salah satu anggota kepolisian," tutur Arif yang didampingi Novel di KPK, Jakarta, Kamis (20/6/2019).

Menurut dia, polisi tersebut berkaitan dengan operasi tangkap tangan (OTT) KPK terhadap sebuah kasus korupsi reklamasi yang melibatkan pengusaha.

"Dia berkaitan dengan kasus penggagalan OTT KPK di kasus reklamasi," ungkap Arif mewakili Novel.

Kuasa hukum Novel Baswedan lainnya, Alghiffari Aqsa mengaku, dugaan keterlibatan oknum itupun diakui oleh salah satu anggota tim gabungan.

"Berkali-kali kita mengatakan ini ada keterlibatam anggota kepolisian, ada keterlibatan jenderal. Tapi baru bulan lalu ada konfirmasi dari salah satu anggota tim gabungan, bahwa kuat dugaan ada kererlibatan anggota kepolisian," kata Alghiffari.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kata Novel Baswedan

Sementara itu, Novel Baswedan mengatakan, nama polisi yang disampaikan sebenarnya menjadi hal di luar penyelesaian kasus penyerangannya.

Penyidik harusnya mengejar pelaku menggunakan bukti temuan di lapangan, bukan malah menggali darinya. Terlebih, tindak pidana yang dialami penyidik KPK tidak hanya menimpa satu orang saja dan terjadi lebih dari sekali.

"Bahkan sebelum tim dibentuk, saya katakan lebih dari 10 penyerangan kepada orang-orang KPK. Bahkan saya pernah bilang, seandainya tim ini mau dengan serius mengatakan bahwa akan mengungkap penyerangan KPK, tentu itu hal yang bagus," ujar Novel di KPK.

"Tentu bukti-buktinya banyak dan memudahkan karena kami juga berharap, serangan kepada orang-orang KPK berhenti. Tidak terus berjalan seperti sekarang ini. Oleh karena itu, itu menjadi penting. Tadi ditanya apakah kaitan dengan oknum-oknum yang disebut tim gabungan, bertanya pada saya," lanjut dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.