Sukses

Rachland Nashidik Sesalkan Politikus Senior Umbar Internal Demokrat ke Publik

Sebelumnya, politikus senior Partai Demokrat Max Sopacua menyalahkan tiga kader yang dinilai membuat suara partai jatuh.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Rachland Nashidik menanggapi tudingan politikus senior Max Sopacua. Max menyebut, Rachland, Andi Arief, dan Ferdinand Hutahaean membuat suara partai turun berkat pernyataan di media sosial dan media massa.

Rachland, mengaku akan bicara langsung dengan Max dan senior Partai Demokrat lainnya.

"Saya nanti akan berkonsultasi pada mereka tentang menjaga marwah partai," ujar Rachlan, Kamis (13/6/2019).

Rachland menyesalkan Max menyampaikan masalah internal Demokrat kepada publik. Menurutnya, hal demikian tidak patut dipertontonkan kepada khalayak banyak.

"Apakah menyampaikan pandangan koreksi secara terbuka seperti yang mereka lakukan, padahal bisa dilakukan tertutup, tidak justru mempertontonkan celana dalam partai kepada orang lain?" ucap dia.

Sebelumnya, politikus senior Partai Demokrat Max Sopacua menyalahkan tiga kader yang dinilai membuat suara partai jatuh. Kader yang dimaksud adalah Wasekjen Rachland Nashidik, Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Ferdinand Hutahaean, dan eks Wasekjen Andi Arief.

Menurut Max, pernyataan yang tiga orang itu keluarkan di media sosial maupun media massa membuat gaduh. Apalagi seakan pernyataan ketiganya mengatasnamakan Partai Demokrat. Pernyataan ketiga orang itu dinilai memberikan dampak terhadap suara partai di Pemilu 2019.

"Jadi‎ persoalan yang kita hadapi sekarang adanya statement-statement menggunakan Partai Demokrat yang tidak sejalan dengan rakyat," kata Max saat konferensi pers di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis 13 Juni 2019.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Keinginan Politikus Senior Demokrat

Max bersama para senior, ingin Demokrat bisa bangkit pada Pemilu 2024 mendatang. Dia berharap ada calon pemimpin yang diusung Demokrat pada 2024.

Kata dia, Demokrat harus kembali ke khitah sebagai partai nasionalis religius. Maka itu, dia minta Dewan Pimpinan Pusat Demokrat saat ini untuk berbenah.

"Partai harus dibenahi lebih dahulu," ucapnya.

Hal itu juga diamini Ahmad Mubarok. Menurutnya muncul banyak kekeliruan yang dilakukan Partai Demokrat.

"Banyak hal tak cerdas muncul maka kami koreksi kita kembalikan partai milik semua bangsa," katanya.

Gerakan Moral Penyelamatan Partai Demokrat (GMPPD) yang digagas Max Sopacua dan kawan-kawan, juga memiliki tujuan akhir untuk mendorong Kongres Luar Biasa. Gerakan tersebut dibentuk untuk menyelamatkan Partai Demokrat yang dianggap mengkhawatirkan karena menjadi partai papan tengah dengan perolehan suara 7,77 persen pada Pemilu 2019.

"Apakah ujungnya KLB (Kongres Luar Biasa), bisa saja terjadi," ujar Max Sopacua.

KLB itu dimaksudkan untuk merombak kepengurusan Partai Demokrat saat ini. Max berharap dengan adanya perubahan tatanan kepengurusan bisa membawa Demokrat kembali ke khitahnya.

"Tatanan organisasi itu baik jika SDM-nya baik, kalau SDM baik ada perubahan-perubahan," imbuhnya.

Menurut Max, adanya perubahan kepengurusan dalam tubuh Demokrat pun tidak sulit. Dengan KLB, Susilo Bambang Yudhoyono yang tengah memimpin partai bisa secara resmi menyerahkan tongkat kepemimpinan kepada putra sulungnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)

"Kalau KLB tidak susah-susah, pak SBY tinggal menyerahkan kepada Agus Harimurti untuk memimpin partai ini," ucapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.