Sukses

TKN Yakin Jokowi Ajak Profesional Masuk Kabinet Kerja Jilid II

Sebelumnya, Presiden Jokowi membeberkan Kabinet Kerja Jilid II ke depan akan fokus pada tiga hal. Apa sajakah itu?

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Arya Sinulingga meyakini bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan menarik orang-orang profesional dalam Kabinet Kerja Jilid II. Menurut Arya, kriteria tersebut yang dicari Jokowi untuk membantunya pada periode kedua.

"Yang penting profesional pasti," ucapnya kepada wartawan, Kamis (13/6/2019). 

Profesional yang dimaksud, menurut Arya, tidak medikotomi antara profesional dengan kader partai politik. Kata dia, dari kalangan partai pun ada orang profesional.

"Profesional itu artinya dari parpol banyak profesional juga di bidangnya. Orang parpol banyak yang profesional. Gitu loh, jadi tidak ada masalah," kata politikus Perindo itu.

Arya enggan membahas nama-nama calon menteri yang tengah dipertimbangkan Jokowi. Menurutnya, nama itu hanya diketahui Jokowi seorang.

"Pak Jokowi pasti udah lah, sudah ada, sudah dikantongi. Beliau mempertimbangkan banyak hal. Itu aja sih," ucapnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Fokus Kabinet Kerja Jilid II

Sebelumnya, Presiden Jokowi membeberkan Kabinet Kerja Jilid II ke depan akan fokus pada tiga hal. Yaitu penguatan fondasi pada penyelesaian proyek infrastruktur, pembangunan sumber daya manusia, dan reformasi birokrasi.

Dalam wawancara khusus dengan Tim LKBN ANTARA di Istana Merdeka Jakarta, Rabu, 12 Juni kemarin, Jokowi mengatakan Indonesia sebagai negara besar memerlukan fondasi-fondasi yang kuat agar bisa bersaing dengan negara-negara lain.

"Fondasi itu diperlukan dalam rangka kompetisi kita dengan negara-negara lain dan saya melihat memang kenapa kita lima tahun ke belakang kita fokus pada infrastruktur karena stok infrastruktur kita, kita lihat memang masuk baru pada angka baru 37 persen," ungkapnya. 

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.