Airlangga: Pidato Jokowi Beri Arah Pembangunan Indonesia

Lewat Aplikasi SaksiKu, Ketum Golkar Pantau Perolehan Suara di TPS — Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto memberi sambutan saat melakukan pemantauan Aplikasi Android SaksiKu untuk Saksi Partai Golkar di TPS pada Pemilu 2019 di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (16/4). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto mengapresiasi pidato kemenangan capres terpilih Joko Widodo di acara Visi Indonesia di Sentul International Convention Center (SICC).

Golkar sebagai partai pendukung, bertekad mengawal pemerintahan lima tahun mendatang.

"Secara simbolik Pilpres 2019 ditutup dengan elegan dan meriah lewat pidato Pak Jokowi di Sentul malam ini. Pidato Pak Jokowi barusan sangat bagus dan mendalam," kata Airlangga Hartarto, Minggu (14/7/2019).

Airlangga mengungkapkan Golkar ikut bangga terhadap narasi-narasi yang disampaikan Jokowi dalam pidatonya yang bertajuk Visi Indonesia.

"Golkar ikut bangga, sebab Pak Jokowi memberi arah yang jelas bagi pembangunan Indonesia ke depan. Kami bertekad untuk terus mengawal Pak Jokowi," ujar Airlangga.

Hal senada juga disampaikan Ketua Korbid Penggalangan Khusus (Galsus) DPP Partai Golkar Rizal Mallarangeng. Menurut Rizal yang juga Plt Ketua Partai Golkar DKI Jakarta, pidato Jokowi memiliki semangat menyatukan semua elemen bangsa pasca Pilpres 2019.

"Momen pidato Sentul ini pas banget. Kemarin Pak Jokowi salaman dengan Pak Prabowo. Dan malam ini, Pak Jokowi memberi semacam acceptance speech yang merangkul semua, seraya menunjukkan visi ke depan," kata Rizal.

Menurut Rizal, semua warga Indonesia bangga dan menjadi pemenang malam ini. "Pilpres ditutup secara simbolik lewat seruan persahabatan yang dibingkai dengan gagasan bagus," ujarnya.

Rizal juga menjelaskan bahwa pidato Jokowi pada hari ini di Sentul akan dikenang sebagai salah satu peristiwa penting dalam sejarah demokrasi Indonesia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Berbeda dengan Ketum PKB, Ketum Golkar menyatakan partainya belum memikirkan jatah menteri di Kabinet Presiden Jokowi jika Jokowi-Ma'ruf memenangkan Pilpres 2019.