Sukses

Polisi Tangkap Pria Bergamis Pengancam Bunuh Jokowi dan Wiranto

Aparat Polda Metro Jaya menangkap pria yang mengancam akan membunuh Presiden Jokowi dan Menko Polhukam Wiranto.

Liputan6.com, Jakarta - Aparat Polda Metro Jaya menangkap pria yang mengancam akan membunuh Presiden Jokowi dan Menko Polhukam Wiranto. Pria tersebut diamankan di Palu, Sulawesi Tengah.

"Iya sudah kami tangkap, di Sulawesi," kata Kasubdit Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Sapta Maulana saat dihubungi, Senin (10/6/2019).

Berdasarkan informasi, pria bersorban hijau dalam video viral itu ditangkap di rumah keluarganya pada 1 Juni 2019. Pelaku bernama Muhammad Fahri.

Dalam penangkapan itu, mantan Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur ini mangatakan kalau pelaku mengakui bahwa dirinya dalam video tersebut.

"Ini sudah diakui dan keluarganya juga sudah mengakui dan pelaku juga mengakui," katanya.

Sebelumnya, beredar rekaman video dua pemuda yang tengah berjalan kaki seraya mengancam Presiden Jokowi. Ancaman oleh pemuda yang mengenakan gamis dan bersorban hijau itu, juga dialamatkan ke Menko Polhukam Wiranto.

"Hai Jokowi ketemu engkau sama saya, saya bunuh engkau. Jokowi dan antek-anteknya Wiranto, kau jahanam, bangsat, pengkhianat," ancam pemuda.

Dari video dijelaskan lokasi rekaman dibuat di sekitar Petamburan, Jakarta. Hal ini diutarakan perekam video, pemuda berpeci merah.

"Situasi di Petamburan, enggak jauh dari kerumunan warga dan kantor polisi tadi. Ini lagi menghindari bukan kami takut tapi kami enggak punya peralatan sama sekali. Beliau bawa senjata, ada ketembak barusan kena peluru dari FPI," tuturnya. 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sempat Salah Orang

Sebelumnya, polisi telah menangkap terduga pelaku. Namun, ternyata yang bersangkutan bukan pelaku yang viral di media sosial. Pria itu hanyalah mirip dan kini telah dipulangkan.

"Ada orang yang dianterin sama ibunya, sama orangtuanya ke sini. Iya betul (salah)," kata Sapta.

 

Reporter: Ronald

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.