Sukses

Kapolri Jenguk Polisi yang Terluka Saat Amankan Aksi 22 Mei di RS Polri

Iqbal berharap, mereka yang saat ini masih terbaring di atas kasur atau ranjang rumah sakit agar cepat pulih.

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjenguk anggota kepolisian yang terluka saat mengamankan aksi pada 21 dan 22 Mei 2019 di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Dia didampingi Kadiv Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal.

Anggota Polri yang mengalami luka baik berat maupun ringan mencapai 29 orang. Dari jumlah tersebut, saat ini tersisa sembilan orang yang masih harus mendapatkan perawatan secara intensif di RS Polri.

"Sebagai seorang pimpinan, sebagai seorang bapak. Menjenguk anak-anaknya yang terluka akibat kerusuhan, akibat diserang oleh perusuh. Sekarang yang sangat berat itu sembilan," kata Iqbal, Jakarta, Senin (27/5/2019).

"Ada yang rahangnya patah, kepalanya pecah dan lain-lain, itu saja," tambahnya.

Ia pun berharap, mereka yang saat ini masih terbaring di atas kasur atau ranjang rumah sakit. Agar cepat pulih dan bisa melakukan aktivitas sehari-harinya seperti sebelum terluka.

"Mudah-mudahan dengan kehadiran Pak Kapolri semangat personel pengawalan kita jadi bangkit lagi karena bapaknya sudah menjenguk. Saya kira itu," ujarnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Terkena Lemparan Batu

Sebelumnya, Karopenmas Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menyambangi RS Polri, Jakarta Timur. Kedatangannya itu untuk menjenguk anggota polisi yang telah menjadi korban pada saat mengamankan aksi pada 21-22 Mei 2019.

Di sana, Dedi menjenguk Komandan Kasubdit KBR Jajaran Polda Metro, AKP Ibrahim Sadjap dan beberapa anggota lainnya. Ia dirawat di RS Polri, karena telah terkena lemparan batu dari sekelompok massa yang menyerang Asrama Brimob, Petamburan, Jakarta Barat.

Sebanyak 29 anggota Polri mendapatkan perawatan di RS Polri, Kramat Jati. Dari total tersebut, tak semua anggota Polri harus menjalani perawatan secara intensif atau rawat inap.

"Jadi RS Polri ini ikut juga dalam menangani kesehatan korban kejadian tanggal 21-23. Total yang kita tangani ada 60 orang, 29 adalah Polri dari 29 ini waktu itu 10 yang rawat jalan artinya tidak terlalu berat, kemudian 19 kita rawat, kita opname di sini," kata Karumkit RS Polri Brigjen Musyafak di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (27/5/2019).

"Kemudian untuk masyarakat peserta demo ada 31 yang kita tangani, dari 31 orang itu 13 rawat jalan dan yang kita rawat adalah 18 orang," sambungnya.

Ia menyebut, dari 19 orang yang ia rawat pada saat awal kejadian. Sudah tinggal beberapa yang masih harus dirawat inap, karena melihat kondisi yang belum memungkinkan untuk pulang ke rumah.

"Kemudian terkait dengan kondisi kesehatan anggota, sampai hari ini 19 (orang) yang kita rawat. Sekarang tinggal 8 (orang) yang masih kita rawat, dari 8 ini tiga yang agak serius perlu tindakan operasi, lima (hanya observasi) yang perlu ditindak lanjuti," sebutnya.

 

 

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.