Sukses

Mudahkan Petani Hidroponik, BLK Lembang Ciptakan Sistem Smart Nutrients

BLK Lembang terapkan otomatisasi untuk pertanian hidroponik.

Liputan6.com, Lembang Balai Latihan Kerja (BLK) Lembang menciptakan sebuah sistem yang dapat memudahkan petani hidroponik dalam memberikan nutrisi pupuk cair tanaman secara otomatis. Sistem otomatisasi untuk budidaya tanaman melalui sistem hidroponik ini diberi nama Smart Nutrients. 

"Melalui smart nutrients ini, petani hidroponik tidak perlu repot untuk memantau dan melakukan pencampuran nutrisi pupuk cair di bak (tandon) penampungan air setiap saat," ujar Kepala BLK Lembang, Aan Subhan.

Tambahnya, smart nutrient sengaja dikembangkan di pertanian hidroponik. Pasalnya, hidroponik dianggap sebagai sistem pertanian di masa depan. 

"Berkurangnya lahan pertanian membuat orang beralih ke hidroponik karena sistem ini tidak membutuhkan lahan yang luas seperti pertanian konvensional. Selain itu, tanaman hidroponik juga memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi karena lebih bersih, sehat, dan bebas pestisida," ucap Aan.

Sementara itu, Instruktur BLK Lembang selaku tim inovasi di BLK Lembang, Iwan Hermawan, menjelaskan cara kerja sistem smart nutrients. Petani memasukkan kebutuhan nutrisi tanaman ke sistem, setelah itu sistem akan mengukur dan memonitor kandungan nutrisi di tandon. Kemudian, secara otomatis akan menambah dan melakukan pencampuran nutrisi ketika sudah berkurang.

"Melalui smart nutrients ini kandungan nutrisi di tandon bisa terus terjaga hingga masa panen tanaman tiba," kata dia.

Sistem tersebut terus dikembangkan melalui aplikasi mobile dengan penerapan Internet of Things (IoT), sehingga pemantauan dan pengontrolan nutrisi hidroponik dapat dilakukan melalui smartphone.

"Smart nutrients merupakan respons BLK Lembang atas tantangan digitalisasi di era revolusi industri 4.0. Aplikasi berbasis android ini menggunakan Internet of Things (IoT)," ujar Iwan.

Sebelumnya, BLK Lembang telah menerapkan aplikasi smart farming untuk pertanian konvensional. Aplikasi ini mampu mendeteksi suhu, kelembapan tanah, dan pH tanah melalui sensor yang ditanam di tanah.

"Dengan aplikasi ini, petani dapat melakukan penyiraman dan pemupukan dengan menekan tombol pada aplikasi smart farming di handphone. Jadi, petani bisa memantau ladangnya di mana saja dan kapan saja selama ada jaringan internet," ucap Iwan.

 

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.