Sukses

Bantah Hoaks 'Polisi Impor' dari China, 3 Brimob Dipamerkan di Mabes Polri

Warganet dikagetkan dengan beredarnya hoaks yang menyebutkan aksi 22 Mei dijaga polisi dari China.

Liputan6.com, Jakarta - Kerusuhan 22 Mei di sejumlah wilayah Jakarta merembet ke media sosial. Warganet dikagetkan dengan beredarnya hoaks yang menyebutkan aksi 22 Mei dijaga polisi dari China.

Salah satunya unggahan akun Facebook bernama Ahpg yang menuding ada aparat dari China yang diterjunkan untuk menjaga aksi. Berikut narasi yang dimuat dalam posting-an tersebut:

Perhatikan ! Waspada !!Aparat yang diterjunkan dari CINA !!!Indonesia jangan sampai kembali di JAJAH !Saudaraku sebangsa setanah air,Saatnya Rakyat Indonesia Harus Bangkit, Bergerak dan Berjuang l. AllohuAkbar..AllohuAkbar..AllohuAkbarMERDEKA ATAU MATI !!"

Akun Facebook yang sama, Ahgp, juga mengunggah postingan senada pada Selasa 22 Mei 2019 pukul 01.00 WIB.

"TENTARA CINA MENYAMAR MENJADI APARAT ?!Silahkan di analisa...Lihat pada bagian mata, kulit dan rambut...Apa kita yakin itu org indonesia?," demikian narasi yang dimuat dalam postingan yang menyertakan foto seorang yang diduga peserta aksi dengan sejumlah anggota Brimob."

 

Untuk membuktikan unggahan tersebut merupakan hoaks, ketiga Anggota Brimob yang fotonya terpajang di akun tersebut dihadirkan di Mabes Polri, Jakarta.

"Untuk itu kami hadirkan 3 orang anggota Brimob yang kemarin viral untuk membuktikan kepada masyarakat ini asli. Silakan tunjukan kepada masyarakat," ujar Kasubdit II Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Mabes Polri, Kombes Rickynaldo Chairul, Jumat (24/5/2019).

Ketiga anggota Brimob itu pun menegaskan bahwa mereka merupakan warga negara Indonesia. Ketiganya mengaku berasal dari satuan Brimob Sumatera Utara.

"Saya menegaskan saya asli Brimob Indonesia bertugas di Polda Sumut, Tebing Tinggi. Jadi berita yang disebarkan selama ini murni hoaks karena saya berdarah Indonesia," ungkap salah satu anggota Brimob tersebut.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tangkap Tersangka

Polri menangkap penyebar foto viral yang menyebut ada anggota Brimob dari China. Kabar itu dinyatakan tidak benar alias hoaks.

"Penangkapan SDA, yang beralamat di Bekasi, pekerjaan wiraswasta, telah melakukan perbuatan menyebar informasi untuk membuat kebencian," kata Kombes Rickynaldo.

Dia menambahkan, penangkapan itu berdasarkan hasil penyelidikan di Direktorat Siber Polri. Dari situ diketahui bahwa pelaku merupakan kreator dan sebagai buzzer. Dia yang membuat narasi konten kemudian memviralkannya ke beberapa akun.

Dalam foto yang viral itu digambarkan ada seseorang yang melakukan selfie yang kemudian diunggah dengan mengatakan tiga orang polisi dari negara lain. "Berdasarkan patroli yang dilakukan, dia menyebarkan ke beberapa WA grup. Ada tiga sampe 4 WA grup hingga berita ini menjadi viral," ujar Rickynaldo.

Usai ditangkap, polisi memeriksa penyebar hoaks secara intensif. Dari hasil pemeriksaan itu, pelaku mengakui perbuatannya.

Rickynaldo mengungkapkan, pelaku dikenakan sejumlah pasal. Bila diakumulasikan, dia terancam hukuman enam tahun penjara.

"Kita akumulasikan ancaman hukuman enam tahun penjara. Denda yang sudah ditentukan dalam UU tersebut apabila tidak melakukan kewajibannya," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.