Sukses

Rugikan Dunia Usaha, Permunas Berharap Tak Ada Lagi Kerusuhan

Dia menyatakan, sudah saatnya semua pihak menahan diri dan kembali menempuh jalur konstitusional untuk menyelesaikan sengketa politik.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Perkumpulan Pengusaha Muda Muslim Nasional (Permunas) Mulyadi Siregar menilai kerusuhan yang terjadi pada 22 Mei sangat tidak baik bagi iklim dunia usaha, khsususnya sekitar daerah Tanah Abang, Sarinah dan sekitarnya.

"Misalkan, akibat tutupnya aktifitas perdagangan di pasar Tanah Abang, sehari bisa mengalami kerugian hingga Rp 100 miliar. Belum lagi banyak pedagang kecil maupun pembeli dari daerah untuk kebutuhan lebaran sangat terganggu," ujarnya, Kamis (23/5/2019).

Dia menyatakan, sudah saatnya semua pihak menahan diri dan kembali menempuh jalur konstitusional untuk menyelesaikan sengketa politik.

"Kami dari Perkumpulan Pengusaha Muda Muslim Nasional (Permunas) meminta agar tidak ada lagi kericuhan yang membuat cemas warga. Mari kembali membangun persatuan kita bersama sebagai sesama anak bangsa," ujar Mulyadi

Khusus dunia usaha dirinya berharap terciptanya suasana kondusif apalagi di bulan suci ramadan ini.

"Mari merajut kembali persaudaraan yang selama ini terpolarisasi akibat pilihan politik," ujar Mulyadi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

300 Ditahan

Sampai saat ini polisi tengah mengamankan sekitar 300 orang yang diduga terlibat dalam kerusuhan di sejumlah tempat di Jakarta pada 21-22 Mei 2019. Sebanyak 300 orang ini telah ditetapkan sebagai tersangka.

Hingga saat ini ke-300 tersangka tersebut masih diperiksa secara intensif.

"Ya (semua) sudah sebagai tersangka dan ditahan di Polda Metro Jaya, kemudian di Polres Jakarta Barat dan ada yang di pusat juga," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (23/5/2019).

Dedi mengatakan, saat ini pihaknya tengah memilah dan mengklarifikasi peran masing-masing orang ini di lapangan. Pihaknya memilah siapa saja yang bertugas sebagai koordinator lapangan maupun aktor intelektual.

Termasuk juga memilah barang bukti yang ditemukan oleh aparat keamanan di lapangan dan menelusuri apakah ada pemasok barang-barang temuan tersebut.

"Semuanya didalami, termasuk kendaraan juga didalami oleh penyidik. Biar pemeriksaan tuntas dulu. Sesuai dengan hasil pemeriksaan itu, pemilahan nanti akan ketemu sesuai dengan peran masing-masing dalam suatu desain kerusuhan yang mereka lakukan," jelasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.