Sukses

Jumhur hingga Titiek Soeharto, 5 Tokoh Ini Muncul di Aksi 22 Mei 2019

Sejumlah tokoh terlihat berada di tengah-tengah aksi 22 Mei 2019. Ada Amien Rais, Titiek Soeharto, juga Jumhur Hidayat.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah tokoh muncul di tengah aksi 22 Mei 2019 yang digelar di depan Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Salah satunya adalah mantan Ketua MPR Amien Rais. Politikus senior Partai Amanat Nasional (PAN) itu pernah mewacanakan people power, sebelum menggantinya dengan istilah gerakan nasional kedaulatan rakyat (GNKR).

Nama Amien Rais cukup familiar dalam gerakan massa. Dia merupakan salah satu tokoh reformasi 98 yang mampu melengserkan Presiden Soeharto setelah 32 tahun berkuasa.

Bukan hanya Soeharto, Amien Rais juga disebut berperan penting dalam pelengseran Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Meski PAN, partai yang dibentuk tak cukup kuat pascareformasi, karier politik Amien Rais lumayan moncer. Ia pernah jadi Ketua MPR usai Pemilu 1999.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Titiek Soeharto

Titiek Soeharto

Putri Presiden ke-2 RI Soeharto, Siti Hediati Hariyadi juga terlibat langsung dalam aksi 22 Mei 2019. Kehadiran politikus yang akrab disapa Titiek Soeharto di tengah massa aksi sempat mencuri perhatian publik.

Mantan istri capres Prabowo Subianto ini pernah menjadi anggota legislatif dari Partai Golkar periode 2014-2019. Dari partai yang membesarkan ayahnya itu, Titiek kemudian berlabuh ke Partai Berkarya yang didirikan saudaranya, yakni Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto.

Meski berpisah, Titiek selalu mendukung pencalonan mantan suaminya sejak Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014. Melihat keakraban keduanya, tak sedikit pendukung dan sahabat yang berharap Prabowo dan Titiek rujuk kembali sebagai pasangan suami-istri.

 

Jumhur Hidayat

Mantan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Jumhur Hidayat juga menjadi sorotan setelah disebut sebagai koordinator lapangan (korlap) pada aksi 22 Mei 2019 di depan Kantor Bawaslu.

Nama Jumhur beberapa kali disebut Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan melalui pengeras suara saat aksi di depan Bawaslu mulai ricuh, Rabu (22/5/2019) petang. Polisi meminta bantuan Jumhur sebagai korlap agar bisa menenangkan massa.

Aktivis itu memiliki peran cukup besar dalam menyukseskan Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY sebagai Presiden ke-6 RI selama dua periode. Ia pernah menduduki jabatan sebagai Kepala BNP2TKI selama lebih dari lima tahun.

Namun dia akhirnya diberhentikan dari jabatan Kepala BNP2TKI oleh Presiden SBY pada 2014. Sempat muncul isu pembelotan saat Jumhur dipecat sebagai Kepala BNP2TKI.

Keputusan itu disebut-sebut akibat sikap politik Jumhur yang berbelok mendukung PDIP yang saat itu mengusung Jokowi sebagai capres. Namun pada Pilpres 2019, Jumhur berbalik dukungan dari Jokowi.

 

3 dari 3 halaman

Tokoh Aksi 212 dan Fadli Zon

Bernard Abdul Jabbar

Bernard Abdul Jabbar juga menjadi sorotan dalam aksi 22 Mei 2019. Dia menjadi salah satu korlap aksi yang digelar di depan Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Namanya cukup populer sejak dia menjabat sebagai Ketua Panitia Reuni Akbar 212 beberapa waktu lalu. Dia merupakan salah satu tokoh pada aksi 212 yang digelar pada 2 Desember 2016 lalu.

Aksi massa itu terjadi sebagai respons pernyataan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang dianggap melakukan penistaan agama.

Aksi tersebut mengiringi jalannya proses Pilkada DKI Jakarta. Atmosfer aksi 212 terus terlihat hingga kontestasi Pemilu 2019.

 

Fadli Zon

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon juga terlihat di antara massa aksi 22 Mei 2019 yang memadati ruas jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu malam. Fadli Zon terlihat menaiki mobil komando bersama beberapa orator.

Sebagai Wakil Ketua DPR, namanya dikenal publik karena cukup vokal mengkritik kebijakan pemerintah. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.