Sukses

Bentrokan Pecah Lagi di Tanah Abang, Polisi Semprot Air dari Helikopter

Polisi lalu berupaya membubarkan massa dengan cara water bombing dari helikopter. Hingga pukul 13.00 WIB, aksi lempar batu antara aparat dan warga masih terjadi.

Liputan6.com, Jakarta - Bentrok massa dengan kepolisian kembali terjadi di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Gas air mata dan tembakan peringatan terus menyalak melawan lemparan batu massa.

Kerusuhan semula sempat mereda di kawasan Jatibaru. Namun, sekitar pukul 13.00 WIB, massa kembali melempari barisan polisi dengan batu.

Polisi pun membalas lemparan massa dengan gas air mata dan tembakan peringatan seraya mundur ke arah Apartemen Penisula.

Warga yang anarkistis berlindung dengan kayu, gerobak sampah, dan pelindung lainnya.

Polisi lalu berupaya membubarkan massa dengan cara water bombing dari helikopter. Hingga pukul 13.00 WIB, aksi lempar batu antara aparat dan warga masih terjadi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ambulans Partai

Sebelumnya, polisi mengamankan puluhan orang diduga provokator dari dua titik bentrokan. Dari bentrok di depan Bawaslu, polisi mengamankan 58 orang. Sementara dari bentrok di depan Asrama Brimob, polisi menangkap 11 orang provokator.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal menyampaikan, pihaknya menemukan sebuah mobil ambulans dengan logo partai politik yang disiapkan untuk memobilisasi massa aksi 22 Mei 2019.

Mirisnya, polisi justru menemukan batu-batu di dalam mobil tersebut yang diduga disiapkan untuk massa aksi. Ambulans tersebut ditemukan saat kerusuhan di Asrama Brimob, Tanah Abang, Jakarta Pusat dini hari tadi.

"Ada bukti-bukti ada satu ambulans, saya nggak sebut ambulans itu ada lambang partainya, itu penuh batu dan alat-alat," ujar Iqbal di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019).

Selain batu, polisi juga menemukan sejumlah uang dan amplop dalam ambulans tersebut. Polisi menduga, uang tersebut disiapkan untuk massa aksi bayaran. 

"Saat ini Polda Metro Jaya sedang mendalami hal tersebut," kata Iqbal.

 

Reporter: Habibie

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.