Sukses

Temuan Cacar Monyet, Menkes Belum Berencana Larang WNI ke Singapura

Menkes mengatakan, menjaga daya tahan tubuh juga penting untuk mencegah terjangkitnya cacar monyet.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan (Menkes) Nila S Moeloek belum berencana melarang warganya bepergian ke Singapura terkait munculnya virus cacar monyet. Cacar monyet telah menjangkiti Singapura. Pasien pertama di negara itu adalah warga negara Nigeria, berusia 38 tahun, yang tiba di Negeri Singa pada 28 April lalu.

"Belum ya, nanti kita lihat, travel warning ini biasanya kementerian luar negeri, seberapa beratnya dulu. Kami juga belum jelas, begitu banyak misalnya seluruh endemi di Singapura tentu kita larang," kata Nila di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 14 Mei 2019.

Meski begitu Nila tetap mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan. Serta tidak berkontakan langsung dengan primata atau tikus dan tupai.

"Jangan sampai dicakar, siapa tahu dia mengandung juga mengalami virus, jadi kamu mesti pegang pakai sarung tangan, atau apa dan sebagainya," ungkap dia.

Selain itu, menjaga daya tahan tubuh juga penting untuk mencegah terjangkitnya cacar monyet. Kemudian terus sadar untuk menjaga kesehatan.

"Jadi mbok ya kita sehat-sehat gitu, jadi kalau ada penyakit kita tidak bisa kena. Beban kerja juga termasuk," ucapnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Batam Waspada

Sementara itu, Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau mengantisipasi penularan virus cacar monyet, setelah otoritas Singapura mengumumkan penemuan penderita penyakit itu di negara tersebut.

"Saya sudah berbincang dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), untuk menyiagakan alat pendeteksi panas tubuh, sebagai langkah antisipasi," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusumarjadi di Batam, dilansir Antara.

Ia menyatakan, dengan alat itu, maka suhu tubuh setiap warga negara Indonesia dan asing yang baru memasuki wilayah Batam akan dipindai. Bila diketahui suhunya tinggi, melebihi batas normal, maka akan langsung dievakuasi untuk penanganan lebih lanjut.

Bila diduga yang bersangkutan menderita cacar monyet, maka akan langsung dibawa ke ruang isolasi di RS Badan Pengusahaan Batam atau RS Umum Daerah Embung Fatimah.

"Untuk kewaspadaan umum setiap RS yang curiga ada gejala cacar, ambil darah. Di BPLTKS bisa," kata dia, Minggu 12 Mei 2019.

Tidak hanya itu, bila seorang penumpang kapal dicurigai mengidap cacar Singapura, maka seluruh penumpang kapal harus ikut di karantina.

"Karena penularannya melalui kontak langsung. Masa inkubasi 5-7 hari baru terlihat gejalanya," kata dia.

Gejala cacar monyet sama dengan cacar lainnya, antara lain demam dan gangguan pernafasan.

Menurut dia, yang membuat penyakit itu berbahaya adalah radang pernapasan. "Cacarnya sama, virusnya sama," kata dia.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengingatkan warga Batam untuk menghindari bepergian ke Singapura, agar terhindar dari penularan virus cacar monyet.

 

Reporter: Sania Mashabi

Sumber: Merdeka

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.