Sukses

3 Bukti Guru Sukabumi Bukan Perekam Video Pengancam Jokowi

Awalnya foto guru ini menjadi viral karena ulah warganet yang tidak bertanggung jawab dengan menuduhnya sebagai perekam video pengancam Jokowi saat aksi yang dilakukan di Kantor Bawaslu Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Aparat kepolisian memastikan wanita yang merekam video pelaku pengancaman terhadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi bukan guru dari SDN Citamiang 1, Kota Sukabumi, Jawa Barat.

Hal tersebut dibuktikan dengan sikap proaktif sang guru PNS yang bernama Agnes Kusumahandari itu ke Mapolres Sukabumi Kota.

Secara sukarela, Agnes mendatangi Mapolres Sukabumi Kota untuk memberikan klarifikasi karena fotonya di media sosial dan viral disebut sebagai perekam video pelaku pengancaman terhadap Presiden Jokowi.

Awalnya foto guru ini menjadi viral karena ulah warganet yang tidak bertanggung jawab dengan menuduhnya sebagai perekam video saat aksi yang dilakukan di Kantor Bawaslu Pusat di Jakarta.

Bahkan, akibat unggahan tersebut warganet menganggap foto itu adalah warga Kota Sukabumi seperti apa yang dituduhkan.

Namun dari hasil klarifikasi ternyata pada saat Jumat, 10 Mei 2019, Agnes berada di Kota Sukabumi dan tetap bertugas sebagai guru untuk mengajar di sekolahnya sebagai wali kelas VI SDN Citamiang 1.

Berikut bukti-bukti soal guru Sukabumi bernama Agnes Kusumahandari bukan pelaku perekam video pengancaman terhadap Presiden Jokowi dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Tetap Mengajar di Sekolah

Agnes Kusumahandari secara sukarela mendatangi Mapolres Sukabumi Kota. Kedatangannya untuk memberikan klarifikasi jika dirinya bukanlah pelaku perekam video pengancaman terhadap Presiden Jokowi.

Awalnya foto guru ini menjadi viral karena ulah warganet yang tidak bertanggung jawab dengan menuduhnya sebagai perekam video saat aksi yang dilakukan di Kantor Bawaslu Pusat di Jakarta.

Bahkan, akibat unggahan tersebut warganet menganggap foto itu adalah warga Kota Sukabumi seperti apa yang dituduhkan.

Namun dari hasil klarifikasi ternyata pada saat Jumat, 10 Mei 2019, Agnes berada di Kota Sukabumi dan tetap bertugas sebagai guru untuk mengajar di sekolahnya sebagai wali kelas VI SDN Citamiang 1.

"Karena saat kejadian atau pada Jumat, 10 Mei 2019 saya berada di Sukabumi untuk mengajar," ujar Agnes di Sukabumi, seperti dikutip dari Antara, Senin, (13/5/2019).

 

3 dari 4 halaman

2. Struk Belanja

Agnes mengaku terkejut fotonya menjadi viral dan dituduh sebagai wanita yang merekam ujaran ancaman kepada Presiden Jokowi yang dilakukan seorang pemuda saat unjuk rasa di depan Kantor Bawaslu Pusat di Jakarta.

Pada hari yang sama atau Jumat, setelah pulang mengajar sekitar pukul 14.00 WIB, Agnes melanjutkan berbelanja di salah satu pasar modern di Kota Sukabumi.

"Karena saat kejadian atau pada Jumat, 10 Mei 2019, saya berada di Sukabumi untuk mengajar dan dibuktikan pada saat itu saya berbelanja di pasar modern Sukabumi dan struk pembayaran masih ada," kata Agnes.

 

4 dari 4 halaman

3. Bukti Penarikan ATM

Selain itu, bukti lainnya bahwa Agnes tidak berada di Jakarta pada Jumat saat aksi unjuk rasa berlangsung di Bawaslu dengan menunjukkan struk pembayaran di minimarket dan penarikan uang ATM di Kota Sukabumi sekitar pukul 15.00 WIB.

Maka dari hasil klarifikasi itu, polisi menyimpulkan bahwa wanita yang berada di video tersebut bukanlah Agnes seperti apa yang disampaikan oleh para netizen.

"Ibu Agnes pada Jumat tersebut mengajar di Sukabumi disertai dengan berbagai bukti bahwa dirinya tidak berada di Jakarta pada saat itu," kata Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo Condro.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.