Sukses

Menhan Ryamizard Ryacudu: 01-02 Sudah Tidak Ada, Mari Kita Bersatu

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menilai, sudah bukan saatnya membicarakan perbedaan pilihan dalam Pilpres 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menilai, sudah bukan saatnya membicarakan perbedaan pilihan dalam Pilpres 2019. Sekarang, kata dia, waktunya bagi warga negara Indonesia bersatu.

Hal ini disampaikannya usai menghadiri acara Panggung Gembira Ramadhan 1440 H dengan tema Ayo Tingkatkan Pengendalian Diri dan Semangat Bela Negara Demi Persatuan Bangsa di CFD Bundaran HI, Jakarta Pusat.

"Kita ini sudah bukan dalam suasana Pemilu. Saya mau menyampaikan, sekarang tidak ada lagi 01, 02, sudah selesai, sudah berlalu. Yang ada sekarang mari kita bersatu," kata Ryamizard, Jakarta, Minggu (5/5/2019).

Menurut dia, Ramadan merupakan momen yang pas dan dapat digunakan sebaik mungkin untuk menjalin kembali persatuan. Sekaligus, lanjut dia, untuk tidak lagi menyebar hoaks.

"Dalam rangka bulan suci Ramadan, mari kita sucikan hati untuk bersatu. Jadi jangan sampai ada dendam, ada hoaks dan lain-lain. Sucikan dengan bulan puasa. Itu tujuannya," ungkap Ryamizard.

Dia juga mengingatkan, jika memang ada kecurangan dalam Pemilu kali ini, harus dibuktikan dengan jalur hukum dan perundang-undangan.

"Kalau ada bukti, silakan, Ini negara hukum," pungkas Ryamizard.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jangan Bahas People Power

Sebelumnya, mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini juga meminta kepada seluruh pihak untuk ikut berperan aktif menjaga ideologi Pancasila.

"Jangan ada lagi bahasa people power serta bahasa revolusi. Pemilu 2019 telah berjalan aman dan lancar," kata Ryamizard.

Ryamizard berharap jangan sampai ada sekelompok orang yang mengganggu hasil pemilu yang konstitusional.

Oleh karena itu, kata dia, seluruh masyarakat harus ikut menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sesuai amanat konstitusi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.