Sukses

Kecelakaan Bus di Puncak, 23 Siswa SD Tangerang Luka Ringan hingga Berat

Kecelakaan diduga lantaran bus tak kuat menanjak dan mundur hingga terguling.

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 23 siswa SDN Karang Harja 1, Kecamatan Cisoka Kabupaten Tangerang menjadi korban kecelakaan bus di Tanjakan Selarong Puncak, Kabupaten Bogor, Rabu (1/5/2019). Sebagian luka ringan, sementara beberapa siswa lainnya mengalami luka berat.

"Kebanyakan luka ringan, saat ini kita sedang bersiap-siap untuk kembali ke Tangerang, setelah ada pengobatan tadi di RS Ciawi," ungkap Holil sang guru, Rabu (1/5/2019).

Dia mengaku belum mengetahui pasti ihwal kecelakaan bus yang digunakan siswanya untuk berkarya wisata ke Taman Matahari, Cisarua, Bogor.

"Penyebabnya kenapa saya tidak tahu, karena saya di bus lain. Jadi ada 4 bus rombongan dan rombongan saya di depan. Tiba-tiba dapat kabar bus di belakang kecelakaan. Akibatnya, rencana karya wisata tersebut pun dibatalkan," katanya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

8 Siswa Luka Berat

Sementara untuk korban luka ringan, lanjut Holil, ada delapan siswa yang berusaha tengah dirujuk ke RSUD Tangerang.

"Ada 8 yang luka berat. Kami berusaha untuk dirujuk ke Tangerang, karena kejauhan kalau di sini. Tapi ini belum bisa keluar. Yang satu kepalanya masih sakit terus, belum di CT scan, yang tiga patah tulang, yang satu di giginya copot semua. Jadi ada beberapa yang patah tulang dan cidera di bagian kepala. Sementara, dua guru pendampingnya juga luka-luka dan masih trauma," ungkap Holil.

Sebelumnya diberitakan, satu bus rombongan pembawa 23 siswa dan 2 guru SDN Karang Harja 1, Kabupaten Tangerang, mengalami kecelakaan tunggal hingga terguling. Hal itu terjadi lantaran bus tak kuat menanjak dan mundur hingga terguling.  

 

* Ikuti perkembangan Real Count Pilpres 2019 yang dihitung KPU di tautan ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.