Sukses

Bima Arya Boyong Seluruh Kadis dan Camat di Bogor Lapor Kekayaan ke KPK

Bima Arya mengatakan, kedatangannya dengan para kepala dinas dan camat Kota Bogor bagian dari terobosan baru melaporkan harta kekayaan.

Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Bogor Bima Arya dan wakilnya Dedie A. Rachim memboyong kepala dinas dan camat Kota Bogor ke Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Kedatangan mereka untuk menyerahkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) ke lembaga antirasuah.

"Kami ingin memulai dengan satu pesan yang kuat tidak hanya ke dalam, tapi juga ke luar, yaitu membangun pemerintahan yang bersih dari korupsi dan melayani," ujar Bima di Gedung KPK Jakarta, Jumat (26/4/2019).

Bima Arya mengatakan, kedatangannya dengan para kepala dinas dan camat Kota Bogor bagian dari terobosan baru melaporkan harta kekayaan. Terlebih, Wakil Walikota Bogor Dedie A. Rachim merupakan salah satu mantan petinggi KPK.

"Kami ingin membangun pemerintahan yang bersih dari korupsi dan melayani. Apalagi Wakil Walikota Bogor sekarang adalah alumni KPK, jadi kami merasa bahwa harus ada langkah-langkah yang tidak biasa," kata dia.

Bima Arya juga menuturkan, sebenarnya para pejabat yang dia bawa, sebagian telah melaporkan harta kekayaannya secara online, namun dikarenakan ada beberapa perubahan mekanisme, laporan kekayaan perlu dilakukan ulang.

"Saya juga ada beberapa revisi lagi harta kekayaan," kata dia.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Arahan Komisioner KPK

Usai melapor kekayaan secara langsung ke KPK, nantinya para pejabat Kota Bogor ini akan diberi pembekalan oleh Komisioner KPK dalam menjalani roda pemerintahan Kota Bogor untuk 5 tahun ke depan.

"Ini supaya teman-teman di dinas merasakan suasana Gedung KPK, jadi ini tidak main-main. Nanti juga ada pembekalan dari pimpinan KPK untuk 5 tahun ke depan," kata Bima Arya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.