Sukses

Datang ke Banyuwangi, Chef Vania Wibisono Terkesan Dengan Kuliner

Chef Vania Wibisono, Terkesima dengan Makanan Enak di Banyuwangi

Liputan6.com, Jakarta Salah satu chef Indonesia, Vania Grania Wibisono berkesempatan untuk datang ke Banyuwangi. Dalam kedatangannya tersebut, ia terkesan dengan kuliner dan keramahan masyarakat Kabupaten Banyuwangi.

"Saya senang, makanan enak, orangnya ramah.Begitu masuk suasana beda, udara segar, datang disambut musik angklung, masih begitu alami, hal yang belum saya dapat di daerah lain," kata Vania.

Saat memasak di hadapan ratusan peserta, Vania mengaku senang dengan antusiasme masyarakat, ada tanya jawab, dan saling berbagi pengalaman memasak.

"Tadi juga belajar bareng, antusias, Ibu-ibu tanya bumbu dasar dari rawon, karena ada yang pakai cengkeh, kayu manis, ada yang diulek, jadi tiap daerah memang beda-beda sesuai selera," kata perempuan yang telah menulis buku resep makanan Antistres ini.

Di atas panggung, Vania memasak ditemani istri Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, sambil dialog berbagi pengalaman memasak.

"Di pendopo semalam makanan enak, Indonesia banget. Ibu paling suka makanan apa," tanya Vania kepada Ipuk.

"Semua suka. Tapi kalau dikasih pilihan ya rujak soto sama pecel rawon," kata Ipuk menjawab.

Saat di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Vania disambut dengan ragam kuliner lokal Banyuwangi seperti sego tempong dan pepes ikan. Menurutnya, kuliner yang campur-campur di Banyuwangi merupakan keberanian yang ternyata menghasilkan rasa yang tidak mengecewakan, dan tidak banyak ditemukan di Indonesia.

"Pecel dicampur rawon, rasanya benar-benar nyatu bisa klop. Tidak banyak ada kuliner seperti ini di dunia, maupun di kota kota lain. Sekarang memang lagi tren dengan kuliner fushion seperti ini, tapi Banyuwangi sudah melakukannya sejak dulu, dari nenek moyangnya. Dan ini tidak mudah. Ini makanan tradisional Banyuwangi yang sangat luar biasa," paparnya.

Vanian menjelaskan, mengapa rasa pecel rawon begitu pas dan mudah diterima di lidah, karena kedua makanan yang disatukan tersebut sebenarnya memiliki bumbu dasar yang sama.

"Mengapa bisa nyatu, karena pada dasarnya mereka kuliner pecel dan rawon disatukan dengan bumbu dasar yang sama, keduanya ada unsur bawang merah, bawang putih, juga sama-sama pakai cabe," jelasnya.

Kuliner pecel memiliki cita rasa yang menonjol dari rasa sambal kacangnya, sementara rawon dari rempah kluek untuk kaldunya. Untuk kuliner pecel rawon, dua rempah tersebut harus seimbang, agar menghasilkan cita rasa yang khas.

"Bahannya harus fress, jadi simpel rasanya pasti enak. Sayur jangan terlalu rebus kelamaan, supaya vitamin dan mineral tidak hilang," terangnya.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini