Sukses

Deretan Kisah Pilu Petugas Pemilu 2019 Saat Jalankan Tugas Negara

Ketua KPPS 017 Tamansari, Jakarta Barat berinisial AS ditemukan meninggal dunia saat pemungutan suara Pemilu 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Deretan cerita duka datang dari ujung tombak kesuksesan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Mereka adalah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).

Kebutuhan petugas KPPS sangat dibutuhkan untuk mengisi ratusan ribu Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di 34 provinsi.

Tugas yang diemban cukup berat. Sehingga, tak sedikit di antara mereka yang akhirnya jatuh sakit, pingsan bahkan sampai ajal menjemput.

Bahkan, ada pula petugas pemilu yang mendapat perlakuan kasar serta intimidasi. Berikut kisah mereka:

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

Ketua KPPS 017 Tamansari, Jakbar

Ketua KPPS 017 Tamansari, Jakarta Barat berinisial AS ditemukan meninggal dunia saat pemungutan suara Pemilu 2019.

Sebelumnya, dia pamit kepada temannya untuk tidur sejenak di dalam ruangan salah satu kantor yang dekat dengan TPS tempat ia bertugas.

"Nggak lama ditemukan tak bernyawa. Keluarga sudah suruh korban istirahat pada malam itu," ungkap Kapolsek Metro Tamansari, AKBP Ruli Indra Wijayanto.

Menurut informasi, AS memang mempunyai riwayat sakit. Ditambah kondisinya yang kelelahan. AS mengembuskan napas terakhir saat tengah menjalankan tugas. Dia sudah dimakamkan pihak keluarga.

3 dari 8 halaman

Ketua KPPS NTT Ditinggal Sang Ibu

Kasman Ola Samon mendapat kepercayaan sebagai ketua KPPS Pemilu 2019 di Desa Riangduli, Kecamatan Witihama, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Saat tengah disibukkan dengan aktivitas Pemilu, Kasman mendapat berita duka bahwa sang ibu, Saidah Barek meninggal dunia, Rabu 17 April 2019 sekitar pukul 01.00 WITA.

Meski diselimuti duka, Kasman tetap setia pada tugas yang diembannya. Hal itu dibuktikan dengan terus bekerja di TPS yang dipimpinnya. Sesekali ia berlari ke rumah duka memeluk ibunya yang sudah terbujur kaku.

"Paginya ia bekerja seperti biasa di KPPS. Sesekali ia lari ke rumah. Ibu dimakamkan 17 April 2019 pukul 15.00 wita. Usai pemakaman, ia kembali bekerja hingga selesai perhitungan suara," tutur keluarga Kasman, Sherly Tokan kepada Liputan6.com, Kamis (18/4/2019).

Usai pemakaman, Kasman kembali ke TPS untuk melanjutkan rekapitulasi suara hingga dini hari.

 

4 dari 8 halaman

Petugas KPPS Bogor Pingsan

Dua petugas KPPS di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, jatuh pingsan saat penghitungan suara, Rabu, 17 April 2019 malam.

Kedua orang tersebut, yakni Iman Yusuf (26) dan Pendi (27). Yusuf sempat duduk kemudian pingsan saat penghitungan suara DPRD Kabupaten Bogor di TPS 09, Desa Karya Mekar, Kecamatan Cariu.

Sedangkan Pendi pingsan saat penghitungan suara caleg DPRD di TPS 10 Desa Karya Mekar, Kecamatan Cariu. Dia kini dirawat Rumah Sakit Loji, Karawang.

Komisioner KPU Kabupaten Bogor Herry Setiawan mengatakan, kedua petugas KPPS itu sudah ditangani pihak rumah sakit. Diduga, kedua petugas itu mengalami kelelahan setelah seharian bekerja melayani para pemilih.

 

5 dari 8 halaman

Petugas KPPS di Tasikmalaya

Dilansir Antara, dilaporkan dua petugas KPPS di Tasikmalaya meninggal dunia karena sakit setelah pelaksanaan pemungutan suara Pemilu 2019.

Mereka adalah upriyanto (54) warga Kampung Ciburaleng, Desa Cidugaleun, Kecamatan Cigalontang dan Jeje (60) warga Kampung/Desa Mandalamekar, Kecamatan Jatiwaras.

Kepala Bagian Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya Furkon membenarkan, adanya dua petugas KPPS Pemilu 2019 di Kabupaten Tasikmalaya yang meninggal dunia karena kelelahan dan memiliki riwayat penyakit.

Petugas KPPS itu, kata dia, melaksanakan tugasnya dimulai dari pencoblosan hingga penghitungan perolehan suara yang rata-rata pelaksanaannya hingga pukul 04.00 WIB.

"Tentunya mereka juga kurang tidur apalagi sebelum pencoblosan para petugas juga telah sibuk mempersiapkan lokasi TPS dan lainnya," katanya.

 

6 dari 8 halaman

Petugas Keamanan TPS di Muaro Jambi

Baru pulang bertugas menjaga kemanan di TPS Muaro Jambi, petugas keamanan dan ketertiban bernama Maamin (40), meninggal dunia Jumat pagi. Dia meninggal dunia di rumahnya diduga akibat kelelahan.

"Ya, seorang petugas di TPS kami di wilayah Kecamatan Muaro Sebo ada yang meninggal dunia," kata Komisioner KPU Kabupaten Muaro Jambi Edison ketika dihubungi Antara.

Sebelumnya dia terlibat dalam kesibukan menjaga keamanan dan ketertiban di TPS 09 Desa Tanjung Katung, Kecamatan Muaro Sebo.

Maamin bertugas mulai dari mempersiapkan TPS hingga mengawal kotak berisi surat suara yang telah dicoblos untuk dibawa kembali ke PPS di desa itu.

7 dari 8 halaman

Petugas KPPS dapat Tindakan Kekerasan

Sementara itu, adanya dugaan perlakuan kekerasan dan intimidasi terhadap petugas KPPS di Sulawesi Selatan terjadi saat pencoblosan Pemilu, 17 April 2019.

Dilaporkan ada tiga korban yang mengalami tindak kekerasan dan intimidasi itu. Dua petugas KPPS di Kelurahan Pengkol, Kota Palopo, masing-masing tangannya disulut dengan api rokok dan satu lainnya disiram tinta penanda mencoblos pada bagian wajah.

Satu korban lainnya adalah Ketua KPPS di TPS 4 Desa Bone Pute, Kecamatan Barau, Kabupaten Luwu Timur. Dia dipukuli oleh oknum pemilih saat terjadi masalah di TPS tersebut.

"Kami belum menerima laporan kronologinya, tapi penyampaian bahwa ada kejadian seperti ini. Masalah ini sudah disampaikan kepada ketua Divisi Teknis KPU untuk ditindaklanjuti agar segera dilaporkan kepada pihak berwajib," ujar Komisioner KPU Provinsi Sulsel, Uslimin.

Saat ini pihaknya masih menunggu kronlogis kejadian itu untuk dianalisis apakah nantinya layak diteruskan ke proses hukum atau ditempuh dengan cara lain agar semua bisa berjalan aman dan lancar.

8 dari 8 halaman

13 Petugas Pemilu di Jabar Meninggal Dunia

Berdasarkan data yang dimiliki Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat, petugas KPPS daerah yang melaporkan hal itu antara lain satu orang dari Kabupaten Bandung, satu orang Kota Bekasi, satu orang Kabupaten Kuningan.

Selain itu satu orang Kabupaten Karawang, dua orang Tasikmalaya, dua orang dari Kabupaten Purwakarta, satu orang Kabupaten Bogor, satu orang Kabupaten Sukabumi dan dua orang dari Kabupaten Sukabumi.

Menurut Ketua KPU Jawa Barat Rifqi Ali Mubarok, penyebab meninggalnya petugas KPPS itu diakibatkan serangan jantunag, stres dan kelelahan. Selebihnya dianggap dalam keadaan sehat, namun belum dilindungi oleh jaminan kesehatan.

Rifqi mengaku untuk menyantuni keluarga yang ditinggalkan petugas KPPS yang meninggal dunia saat bertugas, dilakukan pengumpulan donasi oleh otoritasnya. Rencananya donasi itu diberikan usai pelaksanaan Pemilu 2019 rampung.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.