Sukses

Dermaga Apung 70 Meter di Sungai Cisadane, Untuk Apa?

Pemkot Tangerang menyediakan dermaga apung Sungai Cisadane yang melintang mrnghubungkan Kecamatan Karawaci dan Kecamatan Tangerang.

Liputan6.com, Jakarta - Pemkot Tangerang menyediakan dermaga apung Sungai Cisadane yang melintang mrnghubungkan Kecamatan Karawaci dan Kecamatan Tangerang.

"Jembatan itu namanya floating module atau kami menyebutnya dermaga apung," tutur Agus Sumarna, Kabid Operasi dan Pemeliharaan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Tangerang, Senin (15/4/2019).

Jembatan apung tersebut terlihat cantik bila terlihat dari atas jalanan, bila melintasi Jalan Kalipasir atau Jalan Sukajadi, pasti akan terlihat jembatan warna warni tersebut. Sebab, jembatan yang membentang sepanjang 70 meter di bawah Jembatan Merah itu, menghubungkan dua kecamatan, Kecamatan Tangerang dan Kecamatan Karawaci.

Agus memaparkan, jembatan apung tersebut antar modulenya diikat oleh pengunci yang bentuknya seperti mur dan terbuat dari hdpe. "Ukurannya 500 mm x 500 mm x 500 mm," kata Agus.

Agus menceritakan, berapa banyak orang yang bisa berdiri diatasnya, tergantung dari bentang lebar sungai, debit air dan lebar dermaga apungnya. Modul atau bahan untuk menapak kakinya juga bisa diisi air. Hal tersebut bertujuan untuk menentukan kedalaman apung.

"Kalau untuk spesifik berapa banyak orang yang bisa menyebrang di atasnya, ini harus melalui perhitungan dan strategi lebih lanjut. Kemarin dicoba, bisa samlai 10 orang," kata Agus.

Untuk saat ini, dermaga apung tersebut dipergunakan untuk petugas kebersihan Kota Tangerang dalam membersihkan Sungai Cisadane dari sampah. Makanya, bisa disebut juga jembatan penghalang sampah.

Namun, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, bisa suatu hari nanti dengan kajian yang matang, jembatan tersebut jadi destinasi baru berwisata di Kota Tangerang.

"Bisa, ini kan baru digunakan seminggu. Sambil kami evaluasi apakah akan seterusnya atau hanya occasionally," tutur Arief.

Makanya, jembatan tersebut tidak selamanya melintang. Arief mengatakan, bila arus sungai deras, maka jembatan akan diangkat atau bila dirasa masih aman akan dikesampingkan ke bibir sungai.

" Makanya, ini sangat membantu petugas kebersihan dalam membersihkan sampah di tengah-tengah sungai. Ini juga sebagai bentuk komitmen kami dalam menjaga Sungai Cisadane," kata Arief.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.