Sukses

3 Fakta tentang Bayi Berkepala Dua dari Brebes

Bayi perempuan ini sempat dirawat selama tiga hari, sejak kelahirannya sampai mengembuskan nafas terakhirnya.

Liputan6.com, Jakarta - Fenomena langka terjadi di Brebes, Jawa Tengah, Sabtu 6 Apri 2019. Seorang bayi perempuan lahir dengan kondisi satu badan dengan dua kepala. Umumnya, hal ini disebut kembar siam.

Menurut catatan medis, anomali ini terjadi karena sel telur yang dibuahi sperma dan kemudian menjadi zigot tidak mengalami pembelahan sempurna.

Meski sempat mendapat perawatan intensif selama tiga hari, takdir berkata lain. Pasangan Amirudin(33) dan Susi(27) harus merelakan si buah hati untuk pergi selamanya.

"Bayi ini memiliki dua kepala tetapi badannya masih menempel jadi satu. Organ dalam seperti jantung dan paru-paru juga hanya ada satu," ujar Direktur RS Mutiara Bunda dr Linaldi Ananta.

Padahal sebelumnya, Amir dan Susi sudah menyetujui operasi pemisahan kepala bayi yang berisiko dan berbiaya tinggi.

Berikut rangkuman fakta bayi berkepala dua yang dihimpun Tim Liputan6.com:

 

Saksikan video di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Satu Organ Dalam

Bayi berjenis kelamin perempuan ini lahir dengan proses persalinan sesar. Penanganan dilakukan oleh Rumah Sakit Mutiara Bunda Tanjung, Brebes, Jawa Tengah.

Bayi berkepala dua ini lahir dengan bobot 4,2 kg dan panjang 46cm.

Saat dilahirkan, tim dokter menyatakan bayi berkepala dua ini hanya memiliki satu organ seperti jantung dan paru-paru. Karenanya pihak rumah sakit merujuk ke rumah sakit yang lebih mumpuni.

3 dari 4 halaman

Sempat Dirujuk ke RSHS

Fenomena lahirnya bayi berkepala dua membuat pihak rumah sakit merujuk bayi perempuan ini dirujuk ke rumah sakit yang lebih mumpuni.

Dwi Wibowo, hubungan masyarakat RS Mutiara Bunda mengatakan bayi perempuan tersebut mendapat rujukan ke RS Hasan Sadikin Bandung.

Namun belum sampai mendapat tindakan, bayi malang ini mengembuskan nafas terakhirnya.

Menurut Dwi, belum diketahui alasan kematian sang bayi, namun kondisi bayi memang sudah lemah.

4 dari 4 halaman

Sudah Tahu Sejak Masa Kehamilan

Bayi perempuan berkepala dua ini lahir dari pasangan Amirudin(33) dan Susi(27). Mereka mengaku pasrah dengan kondisi anomali yang menimpa anak ketiganya.

Selama proses kehamilan, keduanya mengaku sudah tahu janin dikandungnya adalah kembar siam.

Kondisi kesehatan yang diperiksa secara rutin, mengindikasikan anomali tersebut di bulan ke delapan.

“Kami terima ini anak kami, ini amanah Tuhan harus dijaga,” kata Amiruddin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.