Sukses

Warna-Warni Kampung Tanaman Obat Keluarga di Mempura

Pengunjung juga bisa berkeliling kampung atau main permainan tradisional, engrang dan gasing.

Liputan6.com, Jakarta Wajah Kampung Tengah Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak, Riau jadi lebih meriah. Jalan-jalan utama di kampung lebih bersih dari biasanya. 

Payung berwarna-warni yang digantung menciptakan kesan lebih hidup. Belum lagi hijaunya tanaman hias atau tanaman obat keluarga (toga) yang makin menambah kesan asrti alami. 

Ya, semua adalah usaha para ibu dan masyaraat untuk mempercantik lingkungan di kawasan bersejarah itu. Salah satu ibu rumah tangga di kampung itu memberikan pendapatnya. 

"Bukan pekerjaan yang sederhana tentunya, mengingat komponen utama dari kegiatan ini adalah ibu-ibu yang punya kesibukannya masing-masing sebagai ibu rumah tangga," kata Maisaroh di Mempura Senin (8/4).

Maisaroh salah seorang warga yang ditunjuk selaku Duta Toga bercerita, tanaman di sepanjang jalan Kampung Tengah itu adalah tanaman serai dan ada kebunnya tersendiri.

Dia melanjutkan, ada juga tumbuhan rosella dan kolam ikan serta sepeda wisata yang sengaja disediakan kepada pengunjung yang ingin berkeliling, disediakan selain permainan rakyat seperti engrang dan gasing yang difasilitasi warga.

"Tanaman obat keluarga atau Toga disamping bermanfaat untuk kesehatan diharapkan secara ekonomi juga bisa menghasilkan pendapatan tambahan bagi kami" ujarnya. 

Maisaroh tidak sendirian, dia dan teman-temannya dibantu dan dibina oleh Handry selaku Kepala Puskesmas Mempura, bersama PKK Kecamatan, dan PPL Mempura.

 

Handry mengatakan bahwa tahun ini Desa Kampung Tengah mewakili Kecamatan Mempura pada lomba Toga tingkat Kabupaten Siak.

Kegiatan lomba tersebut merupakan kegiatan rutin dinas kesehatan untuk membina kecamatan se-Kabupaten Siak.

"Tujuannya bukan hanya mengikuti lomba dan meraih juara. Namun ingin menjadikan Kampung Tengah menjadi wisata toga yang bisa memperoleh pengobatan secara tradisional," jelas Handry.

Dokter muda itu menjelaskan bahwa tanaman Toga ini berjumlah sekitar 110 jenis yang sangat bermanfaat bagi manusia. Dari segi khasiatnya dan terhindar dari paparan kimiawi, dan juga murah meriah.

"Di setiap rumah disini, sudah menanam satu Toga, dan tanaman andalanya adalah rosella serta juga ada tanaman insulin hasil olahan sendiri," ujarnya.

Agar lebih menarik, lanjut dia, kebun Toga dan lokasi tempat penilaian tersebut dihias sehingga pengunjung dapat berfoto bersama tanaman obat, sekaligus bisa mencicipi hasil olahan dari toga tersebut.

 

Tim Penilai dari Dinas Kesehatan Kabupaten Siak yang diketuai oleh Sumiati berharap ada lahan yang disediakan sebagai ikon tanaman disetiap kecamatan dan dapat dijual langsung di tempat. Sebagai tanaman organik dan kebun buah-buahan yang langsung bisa dinikmati oleh pengunjung.

Dari segi wisatanya dapat ditonjolkan seperti wisata kebun Toga, griya sehat dengan menampilkan produknya berupa jamu atau jasa pijat. Sehingga wisatawan dari Siak (seberang) dapat naik sampan ke kampung Toga Kampung Tengah ini.

"Dengan adanya tanaman toga di pekarangan rumah bisa bermanfaat dari segi kesehatan dan secara ekonomi tanaman ini bisa menghasilkan pendapatan tambahan bagi masyarakat," ungkapnya.

Dia berharap melalui kegiatan lomba ini semakin memacu warga masyarakat dalam rangka memasyarakatkan pemanfaatan hasil Toga melalui upaya penanaman, pengolahan, pemanfaatan dan pemasaran hasil Toga. Sehingga memberi dampak positif yang nyata bagi masyarakat.

 

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.